navigasi

Selasa, Februari 19, 2008

Askar Wataniah

Ali Mochtar Ngabalin, anggota Komisi I DPR, menegaskan bahwa memang benar ada pemuda-pemuda Indonesia yang direkrut oleh Malaysia menjadi Askar Wataniah untuk menjaga wilayah perbatasan.
Untuk itu, pemerintah diharapkan tidak perlu menghindar dari fakta ini. "Fakta sudah ada. Kenapa pemerintah selalu menghindar. Kami sudah pernah datang ke wilayah perbatasan tersebut ," kata Mochtar dalam diskusi seputar keberadaan Askar Wataniah di Menteng Huis, Jakarta Pusat, pada Sabtu (16/2).
Hadir sebagai pembicara adalah pengamat inteligen Wawan H Purwanto, Ketua Bidang Luar Negeri Partai Bulan Bintang Ali Mochtar Ngabalin, Tenaga Ahli Kepemimpinan Lemhanas Adi Sujatno, anggota Komisi I DPR RI RK Sembiring Meliana, mantan Pangdam Jaya Sutiyoso.
Pernyataan Ali ini disampikan menanggapi beberapa bantahan yang disampaikan pemerintah soal adanya pemuda-pemuda Indonesia yang direkrut Malaysia. Pernyataan yang sama juga disampaikan oleh rekannya di Komisi I DPR, RK Sembiring Meliana. Bahkan ia mengatakan bahwa persoalan daerah perbatasan seperti ini sudah ada sejak 20 tahun lalu.
Ali menuturkan pada bulan Mei, Juni, dan Juli 2005, Komisi I DPR sempat melakukan kunjungan kerja di wilayah perbatasan di Kalimantan dan mendapatkan laporan tersebut. Bahkan secara tegas dan meyakinkan ia mengatakan akan memberikan data seputar persoalan itu.
Wawan H Purwanto mengatakan, bantahan yang dilakukan pemerintah Indonesia itu berdasarkan laporan formal. Untuk itu, temuan-temuan yang diperoleh harus digali lebih jauh untuk mengetahui kebenarannya.
Persoalan yang timbul seputar Askar Wataniah ini bukan persoalan tahu tidak tahunya intelijen soal keberadaan kelompok ini. Tetapi menurutnya karena adanya kepentingan. Kepentingan ekonomi menjadi salah satu pertimbangan.

Jumat, 15 Februari 2008 13:10 WIB
JAKARTA, JUMAT- Departemen Luar Negeri masih terus menyelidiki kebenaran kabar perekrutan warga negara Indonesia menjadi Askar Wataniah oleh pemerintah Malaysia di perbatasan Kalimantan.
"Kami sudah meminta semua perwakilan Indonesia di Malaysia untuk memastikan fakta apakah memang ada perekrutan warga negara Indonesia menjadi Askar Wataniah," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Y Kristiarto S Legowo kepada wartawan di gedung Departemen Luar Negeri, Jakarta. Jumat, (15

Menurut Kristiarto, dari temuan sementara berdasarkan informasi dari pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Malaysia maupun Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di kota Kinabalu, sejauh ini di lapangan belum ada fakta perekrutan WNI oleh pemerintah Malaysia untuk menjadi Askar Wataniah.
"Dari pihak Malaysia sendiri mengatakan tidak pernah merekrut WNI untuk menjadi Askar Wataniah, karena by law sendiri atau menurut ketentuan hukum di sana, rekruitmen hanya berlaku untuk warga negara Malaysia, bukan untuk warga negara asing. Meskipun demikian kita tetap melanjutkan pemastian fakta," ujar Kristiarto.
Jika nanti memang terbukti ada WNI yang menjadi Askar Wataniah, lanjut Kristiarto, mereka bisa terancam kehilangan kewarganegaraannya. "Undang-Undang kita jelas menyatakan jika ada WNI yang terlibat dalam kegiatan aspek bela negara di negara lain maka mereka bisa terancam kehilangan kewarganegaraannya," katanya.
Lalu bagaimana sikap pemerintah Indonesia terhadap pemerintah Malaysia jika terbukti merekrut WNI? "Kita tidak perlu jauh berspekulasi, kita pastikan fakta-fakta di lapangan dulu," jawab Kristiarto
(KcM.C)

Tidak ada komentar: