navigasi

Jumat, Februari 24, 2012

Pilih Mana: Memutar Uang atau Menimbunnya?

Beberapa waktu lalu, Badan Pusat Statistik mengumumkan besaran Produk Domestik Bruto Indonesia tahun 2011 mencapai sekitar Rp 7.400 triliun. Angka inilah yang biasa dijadikan indikator besarnya pendapatan nasional Indonesia dalam satu tahun tertentu itu.

Menariknya, jika kita melihat data jumlah uang yang beredar, nilainya tidak sebesar itu melainkan “hanya” kurang lebih Rp 280 triliun. Lantas bagaimana bisa jumlah uang beredar sekecil itu menghasilkan pendapatan nasional yang demikian besar?

Kuncinya ada pada perputaran uang yang beredar.

Ekonom berkebangsaan Amerika Serikat, Irving Fisher, pernah mengatakan bahwa harga barang tidak hanya dipengaruhi oleh jumlah uang beredar. Namun juga dipengaruhi oleh kecepatan peredaran uang. Dalam ekonomi, hal ini biasa disebut teori kuantitas uang.

Hubungannya dengan pengumuman BPS tadi, untuk menghasilkan pendapatan nasional sebesar Rp 7.400 triliun dengan jumlah uang beredar sebesar Rp 280 tiliun, maka rata-rata tiap rupiah harus berputar atau berpindah tangan sebanyak 26 kali dalam bentuk transaksi.

Semakin cepat uang itu berpindah, perputarannya makin tinggi. Maka celaka jika uang yang ditabung masyarakat di bank tidak disalurkan dalam bentuk kredit, melainkan disimpan dalam Sertifikat Bank Indonesia. Jelas tidak produktif.

Ilustrasi ini menjelaskan betapa pentingnya perputaran uang terhadap perekonomian nasional. Sehingga jika Anda ingin memiliki kontribusi lebih terhadap perekonomian, maka jangan sekadar simpan uang Anda di bawah bantal. Selain karena nilai uangnya akan berukurang akibat inflasi, Anda juga ikut berperan menghambat laju percepatan perekonomian.

Seperti yang dilakukan bank dengan menyimpannya di surat berharga.

Meskipun sangat dianjurkan untuk mendorong pergerakan roda perekonomian, perputaran uang yang salah — seperti banyak menempatkan dana di surat berharga oleh perbankan — bisa menimbulkan masalah lain.

Akibat tidak tersalurkan ke sektor riil, perputaran uang pada sektor keuangan jauh lebih cepat dan meninggalkan perputaran uang pada sektor riil. Dengan begitu, pertumbuhan uang lebih cepat dibandingkan pertumbuhan barang. Akibatnya, nilai uang menjadi berkurang dan muncullah apa yang disebut dengan inflasi.

Terjun langsung dalam memutar uang seperti membuka usaha (yang dapat mempekerjakan orang) memang jauh lebih bagus dan nyata. Namun, untuk sebagian orang yang tidak mampu terjun langsung tentunya akan menyerahkan pada pihak ketiga. Misalnya yang paling sering terjadi, menyerahkannya kepada bank dalam bentuk tabungan atau deposito.

Agar perputaran uang tetap terjadi tetapi nilai uang tetap terjaga, maka sebagai pemilik dana kita harus sedikit teliti kemana harus mempercayakan aset itu. Jika memilih perbankan setidaknya kita harus tahu berapa Loan to Deposit Ratio (LDR) atau rasio pinjaman yang disalurkan dibanding dana pihak ketiga yang direngkuh bank.

Sehingga, kita bisa membayangkan kemana uang itu diputarkan. Jika rasio pinjaman terhadap dana pihak ketiga ini besar, kemungkinan uang kita untuk diputarkan pada sektor riil semakin besar. Sebaliknya, jika LDR ini rendah maka uang kita akan diendapkan dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia atau diputarkan di pasar uang — yang berarti potensi mendorong inflasi.

Pilihannya ada di kita. Ke mana mau kita gunakan uang kita? Apakah dibiarkan disimpan di bawah bantal dan habis dikorupsi oleh inflasi, atau diputar di pasar uang yang juga akan turut mendorong inflasi?

Atau, digunakan sebagai modal usaha di sektor riil yang berarti bermanfaat bagi kita sebagai pemilik uang?

Perputaran uang yang tinggi di sektor riil serta menekan inflasi agar lebih rendah akan memicu perekonomian nasional yang tumbuh berkualitas.

Herry Gunawan adalah mantan wartawan dan konsultan, kini sebagai penulis dan pendiri situs inspiratif: http://plasadana.com

Gairah Seks Merosot? Konsumsi Ikan!

Ghiboo.com - Mengonsumsi ikan memberikan banyak manfaat bagi kesehatan. Riset terbaru menunjukkan bahwa nutrisi yang terkandung dalam ikan juga membantu menaikkan gairah seks bagi pria.

Selain mengandung omega 3, ikan laut juga mengandung arginin. Arginin merupakan asam amino yang digunakan tubuh untuk membuat oksida nitrat. Di organ kelamin, oksida nitrat digunakan untuk memperluas pembuluh darah. Semakin sempit pembuluh darah, maka kemampuan pria untuk mencapai ereksi akan terhambat. Sementara bagi wanita, akan mengganggu kemampuannya untuk bisa terangsang.

Tak hanya itu, ikan juga mengandung seng (Zn). Menurut para ahli, seng ini memiliki kaitan dengan masalah seksual pria. Pada bayi laki-laki yang kekurangan senyawa seng dalam tubuhnya, pertumbuhan organ seksualnya menjadi kurang sempurna.

Pada lelaki dewasa, unsur seng ternyata terdapat di air maninya. Kadar seng yang rendah akan berdampak pada menurunnya gairah seksual dan dorongan untuk berejakulasi. Tak hanya itu, kekurangan seng dapat mengakibatkan menurunnya jumlah sperma dan hormon testosteron.

Penurunan hormon pria otomatis mempengaruhi gairah seksual. Semakin rendah hormon ini, maka semakin rendah gairah bercintanya.

Kandungan arginin tertinggi terdapat dalam ikan salmon. Anda juga disarankan untuk mencukupi rekomendasi asupan seng untuk pria sebanyak 11 mg dan perempuan 8 mg yang banyak terkandung dalam ikan cod (0,5 mg), ikan salmon (1 mg), ikan sarden (3 mg) dan ikan tuna (0,8 mg).

Pastikan juga Anda rutin berolahraga dan menjaga pola makan seimbang agar mendapatkan hasil yang memuaskan.

Tips Makan Durian

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Anda penyuka buah durian? Hampir setiap orang mengaku sangat menyukai buah berkulit duri tebal tapi berdaging manis dan wangi ini. Tapi ada sebagian orang yang justru menghindarinya, apalagi kalau mereka mempunyai rekod darah tinggi, meskipun sebetulnya sangat menggemari. Mereka khawatir 'mabuk durian'berdampak pada tensi darah mereka. 
Sebenarnya jangan terlalu khawatir jika memakan durian dapat memicu tensi darah. Ada tiga tips, agar aman dari darah tinggi ketika mengkonsumsi durian.
Kepala Seksi Kebun Koleksi, Taman Wisata Mekarsari, Joko Sugono mengungkap ada tiga cara untuk menetralisir dampak dari mengkonsumsi durian.
"Pertama, yang pasti jangan kalap," kata dia saat berbincang dengan Republika.co.id, Rabu (22/2).
Kedua, manfaatkan rongga kulit durian yang terkelupas. Lalu isi rongga itu dengan air. Diamkan air itu beberapa saat. Lalu segerakan diminum. "Jadi, air ini tidak hanya berfungsi untuk menghilangkan bau durian saja," kata dia.
Ketiga, konsumsi Manggis. "Habis makan durian, lalu konsumsilah Manggis. Kandungan vitaminnya dapat menetralisir," kata dia. penawaran.
"Namun, diantara cara tadi, yang paling bagus itu, ya air dari kulit durian tadi," pungkas dia.

Rabu, Februari 15, 2012

Bagaimana Mencari Tahu Saat Pasangan Sedang Berbohong

Dia berkata akan pergi bersama teman-temannya, tetapi salah satu dari temannya menelepon ke rumah untuk menanyakan kabarnya. Apakah dia berbohong? Bagaimana Anda mengetahui pasangan Anda berbohong atau tidak?

Jika curiga dengan ucapan mereka yang menandakan pesan membingungkan, maka saatnya untuk mencari tanda-tanda lainnya. Tanda yang paling jelas adalah bahasa tubuh pasangan Anda.

Richard Newman, peneliti bahasa tubuh, berbagi kiat mengenai cara mendeteksi kebohongan.

Setelah penelitiannya di Neuro Linguistic Programming (NLP) dia melatih lebih dari 6.500 orang dari 29 negara yang berhasil menggunakan bahasa tubuh dan bagaimana cara membaca tanda tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

“Cara terbaik untuk membongkar apakah seseorang berbohong atau tidak adalah dengan memperhatikan adanya kejanggalan dan ketidakbiasaan,” ucap Newman.

“Di samping alat yang bisa mendeteksi kebohongan, yang harus diperhatikan adalah adanya tanda-tanda stres, cemas, dan tertekan.”

Dia menyarankan Anda sebaiknya mengatur suara yang baik sebelum memulai investigasi. “Pastikan itu sesuai fakta,” usul Newman. “Jangan langsung membicarakan yang sifatnya menuduh, buatlah orang yang ingin Anda tanya merasa nyaman terlebih dahulu.”

Newman percaya hal tersebut akan membantu mengidentifikasi perubahan signifikan dalam penampilan mereka.

Setelah anda membuat mereka nyaman dan tenang, maka ada tanda-tanda yang Anda harus cari:

Berkedip. Gerakan mata yang banyak bisa berarti sebagai tanda yang bisa dipercaya untuk mengetahui kebohongan. Orang rata-rata berkedip satu kali dalam 10 detik, jadi jika dia berkedip terlalu sering, ada banyak kemungkinan bahwa dia sedang berpikir (mungkin berbohong) cepat.

Sentuhan tangan di wajah. Semakin tinggi tingkat gerakan tangan di sekitar wajah, semakin tinggi tingkat kecemasan. “Kami mendesain secara alami untuk membuktikan kebenarannya,” ucap Newman. Jadi, cara apapun yang dilakukan tangannya untuk menutupi wajahnya, menunjukkan orang tersebut sedang mencoba untuk menutupi kebohongan.

Tiba-tiba diam atau tegang. Kebalikan dari mengalihkan pandangan adalah menatap, tatapan kosong menunjukkan juga respons tidak jujur. Hal itu biasa bagi pembohong yang melakukan upaya khusus untuk tidak banyak menggerakan mata mereka agar terlihat meyakinkan.

Anda mungkin curiga jika seseorang tampak sangat gelisah dan berpikir bahwa mereka berbohong, tetapi hal itu merupakan sikap yang biasa. Sesuatu yang tidak biasa adalah berbicara dengan seseorang yang terlihat seperti patung.

Jangan mendekati seseorang ketika mereka sibuk, terlalu mudah bagi mereka untuk menyembunyikan reaksi mereka dan menutupi bahasa tubuh ketika mereka sedang asyik mengerjakan pekerjaan.

Petunjuk-petunjuk tersebut tidak akan mengubah Anda menjadi seorang detektor kebohongan. Tetapi dengan membaca bahasa tubuh seseorang, setidaknya Anda bisa mendapatkan beberapa kepastian saat sedang merasa curiga.

Tipe Pria Ideal di Mata Wanita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tidak tampan yang dicari cewek pada seorang cowok. Terkadang sifat bijaksana, pintar dan romantis juga banyak menjadi pilihan wanita.
Ini beberapa sifat pria yang biasanya menjadi idaman para sang hawa
1. Percaya Diri
Pede istilah gaulnya, mungkin standar utama yang paling dicari oleh cewek-cewek. Biasanya cowok-cowok yang memiliki rasa percaya diri tinggi selalu memandang cewek tanpa penuh keraguan. Sikap dan cara pandang ini di mata cewek sangat menggairahkan dan meyakinkan. karena ini membuat semua cewek jadi tergila-gila karenanya. Apalagi kalau sang cowok memiliki satu keahlian atau kemahiran, misalnya jago main sepak bola, bulu tangkis dan lain-lain. Di tanggung cewek-cewek akan nguber tuh….
2. Lelaki Lucu
Biasakan untuk selalu tidak menjadi orang yang serius atau gemar bercanda. Karena biasanya cewek tidak mau dekat-dekat dengan cowok tipe seperti ini. Tapi berusaha untuk menjadi cowok penghibur dikala cewek-cewek sedang sedih itu banyak dicari loh…! Biasanya cowok yang suka menghibur dengan cerita-cerita lucu atau film-film lucu yang pernah ditonton berdua, banyak digemari cewek.
3. Romantis
Ini standar utama yang paling banyak harus dipenuhi oleh setiap cowok. Pada dasarnya cewek itu rata-rata menginginkan cowok yang romantis. Harus diingat romantis disini bukan dalam arti nafsu loh. Romantis yang dimaksud disini adalah yang pandai mengambil hati dan bijaksana. Apalagi kalau ditambah sikap penyayang dan penuh perhatian. Wah… pasti ngebet habis deh tuh cewek-cewek !.
4. Bijaksana
Ini yang rada sulit kriterianya, karena beda tipis dengan romantis. Banyak cewek yang sering bermimpi untuk mendapatkan pasangan yang bijaksana dan pandai. Apalagi kalau cowok itu punya posisi dan jabatan yang bagus….. wah impian para cewek tuh. Tipe cowok ini juga biasanya banyak dijadikan impian para cewek, dan cewek-cewek itu sendiri juga pada akhirnya tahu diri kalau mereka belum tentu bisa jadi gebetan tipe cowok seperti ini.
5. Penyayang dan suka Anak-anak
Ada anggapan kalau cowok yang bijaksana adalah cowok yang berpengetahuan luas, dan cenderung menyukai anak-anak. Biasanya banyak cewek tersentuh dengan cowok tipe ini, karena dianggap mampu menjaga diri mereka. Dan satu bukti tipe cowok ini layak dijadikan pendamping karena mampu menjadi suami teladan dan bapak yang penyayang. Benar nggak sih ?
6. Fashionable
Rasanya dominasi gemar berdandan bukan hanya ada pada cewek. Cowok juga loh….. nah pada tipe cowok seperti ini biasanya banyak loh yang suka berdandan…. Cowok yang suka berdandan, stylist dan fashionable biasanya mampu membuat kesan pertama yang baik di mata cewek. Apalagi kalau cowoknya bertubuh harum, bersih dan memiliki tubuh yang terawat rapi. (tsb)

Selasa, Februari 14, 2012

Anak Anda Beranjak Remaja? Ini Cara Berkomunikasi yang Pas


REPUBLIKA.CO.ID, Punya anak yang beranjak remaja ternyata butuh strategi sendiri. Maklum, mereka sedang dalam masa transisi pencarian jati diri. Jika orang tua terlalu keras, anak bisa-bisa mencari oase di luar rumah. Namun, bila terbilang longgar, dampaknya pun tidak lebih baik. Si remaja ini amat mungkin juga terjerumus dalam pergaulan bebas.
Bagaimana menghadapi ini? Psikolog anak, Elly Risman Musa, menyarankan, untuk gaul dengan anak-anak remaja yang orang tua butuhkan bukan hanya pengetahuan tentang apa-apa yang sedang in pada kehidupan anak remaja. Yang paling penting adalah sikap kita sebagai orang tua. Sebagai orang tua remaja, kita harus mengontrol emosi dan menempatkan diri sebagai sahabat untuk mereka.
Dengan sikap menerima, remaja merasa dipahami dan secara otomatis mereka akan terbuka pada orang tua. Hindari kata-kata menduga terlalu jauh seperti ''Kamu pasti sudah menonton VCD porno. Teman-temanmu kelihatannya anak-anak nakal!!''
''Bangunlah kepercayaan remaja pada orang tua sehingga mereka aman dan nyaman berbicara pada kita,'' ujar Elly. Sesungguhnya, lanjutnya, mereka memiliki banyak masalah dan membutuhkan teman bicara yang dapat menjadi pendengar yang baik. Jika orang tua menjadi teman curhat remaja berarti Anda menjadi orang tua yang gaul.
Anak akan berbicara dengan bahasa atau kata-kata yang biasa mereka gunakan dengan teman. Jika orang tua kurang paham, orang tua dapat bertanya tentang makna bahasa mereka. Secara langsung Anda mengetahui istilah-istilah mereka.
Makin banyak Anda kenal dan sesekali menggunakan kata-kata itu, anak makin merasa dekat dengan orang tua. Selanjutnya kita benar-benar menjadi sahabat remaja.

Siap Ajarkan Disiplin pada Anak?


Ghiboo.com - Mengajarkan disiplin pada anak harus dimulai sejak dini. Tidak hanya anak yang harus konsisten menjalani, tapi sebagai orangtua juga harus konsisten melakukanya sebagai contoh untuk anak. 

Orangtua harus konsisten dalam menerapkan jadwal karena hal ini akan terus dibawa si Anak hingga dewasa. 

Untuk menjadikan anak seperti dijelaskan di atas, sebagai orangtua Anda harus memenuhi syarat utamanya yaitu:
1. Konsisten memberikan contoh dalam keseharian.
2. Konsisten memberi kesempatan pada anak untuk berbuat kesalahan agar anak belajar dari kesalahan dan memperbaikinya.
3. Memahami dengan baik apa alasan utama dari pentingnya kedisiplinan.
4. Pembiasaan untuk melakukan kesepakatan bersama dengan anak mengenai bentuk kedisiplinan. Termasuk dalam menentukan jenis hukuman yang harus mencerminkan proses pembelajaran dalam diri anak.
5. Mengakui kesalahan dan minta maaf kepada anak jika orangtua menyesali ekspresi kemarahan ketika memberi hukuman pada anak.
6. Bertanggungjawab dengan memperbaiki kesalahan yang dilakukan orangtua terhadap anak ketika memberi hukuman, sekaligus menjelaskan bahwa Anda sebagai orangtua kecewa dengan ketidakdisiplinan anak.

Sudahkah Anda siap mengajarkan disiplin kepada anak Anda? atau Anda sendiri masih perlu mendisplinkan diri? Semoga masukan tersebut bisa bermanfaat bagi Orangtua yang ingin mengajarkan disiplin pada anak Anda. 


(Berbagai sumber)

Ingin Punya Anak Pintar? Simak Rahasianya


REPUBLIKA.CO.ID, Cikal bakal otak anak mulai terbentuk pada usia kehamilan dini. Anak sehat dan pintar di sana bermula. Dari situ pulalah, masalah dan gangguan perkembangan bisa muncul. Kalau mau memiliki anak yang pintar dimulai dari sini (masa awal kehamilan) karena lempengan otak sudah terbentuk saat usia kehamilan 18 hari. Maka itu, kehamilan tersebut benar-benar harus dipersiapkan, ujar dokter spesialis tumbuh kembang anak, dr Ahmad Suryawan SpA(K).
Dari bentuk lempengan, pertumbuhan otak dalam janin akan terus tumbuh. Puncaknya saat kehamilan antara empat bulan hingga enam bulan. Nutrisi yang baik dan didukung psikis ibu yang stabil akan membentuk sel-sel otak bayi. Semakin banyak sel otak yang tumbuh, semakin tercipta anak yang cerdas. Untuk itu, pada masa kehamilan, ibu dilarang stres karena akan memengaruhi perkembangan sel-sel pembentukan otak.

Setelah bayi lahir, sel-sel otak harus distimulasi agar semakin banyak pembentuk jaringan penghubung sel-sel otak. Masa stimulasi ini, lanjut dokter yang akrab disapa Wawan itu, sangat penting dilakukan sejak dini. Otak anak yang kurang stimulasi tak memiliki jaringan penghubung.
Wawan menitikberatkan masalah stimulasi dini agar para orang tua mengetahui perkembangan anaknya. Sebab, ada masa periode kritis. Saat itu, pertumbuhan otak anak tidak tumbuh dan tidak berkembang. Periode kritis ini adalah sebuah kurun waktu dalam pertumbuhan otak anak. Bila didapatkan gangguan, akan berakibat anak mengalami kelainan perkembangan yang permanen dan sulit disembuhkan, paparnya di Karawaci, Tangerang, Banten, beberapa waktu lalu.

Jika gangguan tersebut diketahui sejak dini, masih bisa dilakukan langkah-langkah perbaikan. Namun, jika deteksi terlambat, dikhawatirkan menjadi cacat seterusnya. Karena, pertumbuhan otak itu hanya sampai usia anak enam tahun

Mengapa Anak Berperilaku Buruk?


TRIBUNNEWS.COM - Perilaku agresif terkadang lazim ditemui pada anak-anak usia dibawah lima tahun (balita). Namun jika perilaku tersebut masih bertahan sampai ia bersekolah TK atau SD, hhhm bisa jadi ada yang salah dengan pola asuh ibunya.
Para peneliti dari Universitas of Minnesota, Amerika Serikat, menyebutkan pada umumnya pembawaan bayi adalah tenang. Tetapi pada satu masa di awal usia balita, anak bisa punya kebiasaan suka memukul. Sifat agresif itu mencapai puncaknya saat balita berusia 2,5 tahun, kemudian mereda.
Menurut teori, balita berusia 4 tahun lebih bisa dikendalikan dibanding balita usia 2 tahun, dan anak berusia 6 tahun berperilaku lebih baik dibanding rata-rata anak usia 4 tahun.
Namun pada kenyataannya ada anak-anak yang berperilaku sulit diatur. Menurut Michael Lorber, peneliti yang melakukan riset ini, ada sebagian anak yang tetap berperilaku agresif sampai ia berusia 6 tahun.
"Anak yang masih bersikap agresif di usia TK atau kelas I sekolah dasar berpotensi besar membawa sikap itu sampai besar," kata Lorber.
Padahal, literatur menyatakan anak yang agresif, seperti suka memukul atau melempar benda saat tantrum, cenderung bermasalah di sekolah, beresiko tinggi depresi, bahkan suka melakukan kekerasan pada pasangannya kelak.
Dalam penelitian yang dilakukan Lorber terhadap 267 ibu dan anak, diketahui bayi usia 3 bulan pun sudah bisa meniru. Jika sejak bayi si ibu bersikap kurang sabar atau suka mengomel, besar kemungkinan bayinya akan tumbuh menjadi anak berperilaku buruk.
Sikap agresif anak juga bisa timbul dari pengaruh sekelilingnya, seperti tayangan televisi atau video games. Namun, Lorber menjelaskan bahwa pola asuh bukan faktor tunggal dalam pembentukan perilaku anak karena ada juga pengaruh faktor genetik.
Walau begitu, ia menyarankan agar orangtua memberi contoh perilaku yang baik pada anaknya. "Mulailah sedini mungkin. Menjadi orangtua yang sensitif dan merespon kebutuhan sosial dan emosional anak sangatlah penting," katanya.

Berikan Banyak Pujian dan Anak Akan Jadi Hebat


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perilaku orangtua dalam mendidik sejak dini ternyata berkorelasi langsung dengan sikap, pribadi buah hati di masa mendatang. Jika salah melakukan pengasuhan, yang terjadi justru anak mempunyai sifat atau sikap negatif. Lalu bagaimana mendidik anak yang tepat sehingga menjadi anak hebat (incredible).
Tak ada sekolah khusus untuk menjadi orangtua. Tetapi, orangtua tetap perlu belajar menerapkan pola pengasuhan yang positif pada anak agar dapat membentuk karakter positif anak di masa depan.
Hanny Muchtar Darta dari EI Parenting Consultant saat talkshow "Pentingnya Kecukupan Asupan Vitamin & Mineral Agar Anak Incredible" yang digelar oleh Scott's Multivitamin di Cilandak Town Square, Jakarta Selatan, mengungkap beberapa tips ataupun trik yang bisa menjadi rujukan:
1. Berkomunikasilah secara positif
Orangtua harus mempunyai persepsi bahwa anak itu unik dan mempunyai perbedaan dibandingkan anak yang lainnya. Jadi orangtua harus mempunyai kemampuan untuk membangun bakat yang dimiliki dengan cara yang positif. Kalau ibu ingin anaknya belajar bukan bilangnya "Jangan malas-malas". Tapi akan lebih baik jika mengatakan "Ayo dong semangat belajar".
2. Hindari membandingkan dengan adik, kakaknya atau dengan anak lain.
Jangan membandingkan dengan yang lain, tapi bandingkan dengan kemajuan yang diperoleh buah hati. Jangan mengatakan "Kakak kamu lebih hebat atau kakak kamu lebih rajin belajarnya, jadi kamu harus seperti dia dong. Harusnya "Loh kamu kemarin nilai Matematika dan Bahasa Inggris nilai kurang, seharusnya nanti harus lebih baik".
3. Dorong anak untuk ikut kompetisi.
Anak yang berusia 5-8 tahun lagi senang-senangnya berkompetisi karena dari segi kognotifnya lagi senang-senangnya untuk menunjukkan kebisaannya dan kemampuan yang dimilikinya. Tapi kalau sudah 12 tahun keinginan untuk berkompetisi turun. Jadi kalau ingin membentuk anak yang hebat, ajaklah berkompetisi sejak kecil.
4. Hindari memotong pembicaraan.
Seringkali dilakukan orangtua yang tidak sabar mendengarkan dan selalalu menyalahkan. Yang harus dilakukan adalah mendengarkan terlebih dahulu dengan penuh perhatian. Anak juga ingin dihargai pendapatnya. Jika ini dilakukan bisa melatih anak berani mengemukakan pendapat, atau gagasan yang dimilikinya.
5. Fokus pada tujuan
Terkadang orangtua asal memerintahkan. Misalnya, mengatakan jangan lupa baju olahragamu dibawa pulang atau mengatakan jangan malu bertanya nanti sesat di jalan. Lebih baik mengatakan, "Kalau berani bertanya, itu tanda anak cerdas,". Jadi bicaranya lebih positif sehingga membuat anak menjadi terinspirasi.
6. Memberikan banyak pujian, tentunya di tempat dan waktu yang tepat
Terlalu banyak waktu Anda yang terbuang jika hanya mengkritik sikap buruk buah hati. Sebaliknya, Anda jadi kekurangan waktu untuk memberinya pujian atas sikap positifnya. Ada kalanya, sesekali Anda perlu mengucapkan, "Mama senang, lho, lihat kamu membereskan mainan dan menyimpannya di tempat semula."
7. Berikan pelukan, belaian, dan ciuman
Biasakan memeluk buah hati hingga 12 kali sehari. Tujuannya supaya ia merasakan adanya kedekatan, kehangatan sehingga mampu membangun ikatan emosional yang baik disamping anak akan merasa diterima dan didukung oleh orangtuanya.
8. Membangun aturan sederhana.
Melatih kedisiplinan bisa dilakukan dengan membangun rutinitas misalnya: jam makan, jam tidur, makan pada tempat yang benar, dan lain sebagainya. Ini akan melatih anak hidup secara disiplin. Meski demikian, sebagai orangtua harus memberikan contoh melakukan kedisiplinan. Jangan terus dilanggar.
9. Hindari untuk bicara dengan anak ketika sedang mengalami emosi negatif
Belajarlah untuk memaklumi hal-hal yang bisa memicu anak kesal dan jengkel. Umumnya, perasaan tidak nyaman ini dialami anak-anak saat dia sedang kelelahan, saat Anda terlalu menuntutnya berbuat lebih, saat dia lapar, dan saat dia sakit. Minimalisasi kondisi-kondisi yang membuatnya tidak nyaman ini untuk mengurangi kejengkelan pada anak.

Pak, Bu, Tolong Jangan Katakan Hal Ini pada Anak Anda


REPUBLIKA.CO.ID, Memiliki dan membesarkan sang buah hati punya seni tersendiri. Apalagi, kata para pemerhati anak, tidak ada sekolah khusus untuk menjadi orang tua. Tak jarang, kita terlalu yakin mampu membesarkan buah hati dengan cara sendiri. Ternyata, tidak semudah itu. Berawal dari komunikasi sehari-hari, perkembangan anak pun bisa saja terganggu. Nah, bapak dan ibu, ada kata-kata yang sebaiknya tidak Anda lontarkan untuk buah hati tercinta.
Apa itu?
''Pergi sana! Bapak Mau Sendiri!''
Ketika Anda kerap melontarkan kata-kata ini pada anak, Suzette Haden Elgin, pendiri Ozark Center, mengatakan anak-anak akan berpikir tidak ada gunanya berbicara dengan orang tuanya karena mereka selalu diusir. ''Jika Anda terbiasa mengatakan hal-hal itu pada anak-anak sejak mereka kecil, biasanya mereka akan mengatakan hal serupa ketika dewasa.''
''Kamu Itu...''
Pelabelan pada anak adalah cara pintas untuk mengubah anak-anak. Jika seorang ibu mengatakan, ''Anak saya memang pemalu'', maka anak akan menelan begitu saja label itu tanpa bertanya apa pun. Apalagi, bila kita memberikan label buruk pada anak-anak, itulah yang akan melekat dalam benak mereka. Seumur hidup.

Hukuman Fisik Membuat Anak Lebih Agresif


Ghiboo.com - Memberi hukuman kepada anak secara fisik tidak akan mengurangi kenakalannya tapi justru membuatnya lebih agresif.
Pernyataan ini dibuat berdasarkan hasil penelitian Universitas Manitoba dan Rumah Sakit Anak dari Timur Ontario selama 20 tahun terakhir.
Times of India menyebutkan kalau penulis studi Joan Duurant dan Ron Enson menemukan bahwa hukuman fisik membuat anak lebih agresif dan dapat membahayakan mereka dalam jangka panjang.
"Perilaku anak-anak ini akan lebih agresif dan tidak takut terhadap orangtua, saudara, teman mereka. Hukuman fisik juga berhubungan dengan berbagai masalah kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan dan penggunaan obat dan alkohol," ujar Durrant.
Ketika 500 orangtua dilatih untuk mengurangi ketergantungan mereka dalam menjatuhkan hukuman fisik, ternyata perilaku agresif anak ikut menurun. Sekarang hukuman fisik mulai ditinggalkan dan beralih ke upaya mendisiplinkan anak melalui pendekatan konstruktif.

Sering Pindah Rumah Ganggu Kesehatan Anak


Ghiboo.com - Masalah pekerjaan selalu menuntut para orangtua untuk berpindah rumah, baik ke luar kota maupun ke luar negeri. Tapi penelitian terbaru menunjukkan seringnya berpindah rumah justru berimbas pada kesehatan sang anak.
Menurut temuan yang dipublikasikan dalam Journal of Epidemiology and Community Health menemukan anak-anak yang sering ikut orangtuanya pindah rumah lebih cenderung mengalami gangguan kesehatan psikologis dan meningkatkan kemungkinan anak menggunakan obat-obatan terlarang.
Hasil temuan ini didasarkan pada penelitian yang menganalisis data dari 850 anak yang diamati selama 20 tahun.
Saat anak berusia 18 tahun, 59 persen mengakui mereka telah pindah rumah sebanyak satu atau dua kali. Bahkan satu dari lima anak mengakui telah pindah rumah sebanyak tiga kali.
Peneliti juga menemukan anak-anak dari orangtua tunggal (single parent) dan orangtua angkat lebih cenderung pindah rumah dibandingkan anak-anak dari keluarga besar (empat saudara kandung atau lebih).
Hasil penelitian menunjukkan anak-anak yang berpindah rumah sebanyak dua hingga tiga kali, lebih mungkin menggunakan obat-obatan terlarang dan tiga kali lebih mungkin memiliki keinginan untuk membunuh, ketimbang anak-anak yang tidak pernah pindah rumah.
"Bagi banyak orang, pindah rumah merupakan pengalaman positif karena dapat meningkatkan keadaan keluarga. Namun, bagi beberapa anggota keluarga, terutama anak-anak, pindah rumah justru membuat mereka stres dan dapat memicu masalah kesehatan serta perubahan perilaku kelak mereka dewasa," papar Dr Denise Brown, from the Social and Public Health Sciences Unit in Glasgow, dilansir melalui Dailymail, Selasa (7/2).

5 Cara Salah Mendidik Anak


Ghiboo.com - Menjadi orang tua memang tidak mudah, butuh kesabaran dalam membesarkan dan mendidik anak. Tapi, jika cara Anda salah, itu juga berakibat fatal dan buruk untuk masa depannya.
Terkadang tanpa Anda sadari, sikap dan cara didik kepada anak justru membuat mereka stres. Kadangkala terlalu memanjakan mereka, itu juga tidak baik bagi perkembangkan mereka.
Berikut ini ada 5 cara mendidik anak yang dianggap salah, seperti dikutip dari Times of India, Jumat (10/2).
Tidak ada waktu
Sebagai orang tua, Anda mungkin tidak pernah menyediakan waktu dengan anak-anak. Setidaknya menanyakan kegiatan mereka apa saja disekolah. Komunikasi dengan anak penting, karena jika mereka punya masalah, akan disampaikan ke Anda dan masalah itu bisa cepat diselesaikan.
Terlalu royal memberi hadiah
Sebaiknya Anda tidak terlalu mudah memberikan anak hadiah apalagi jika tidak didukung prestasi yang baik di sekolah. Anda boleh-boleh saja memberi mereka hadiah, tentunya dengan memberi pengertian apabila prestasi di sekolah bagus, minimal nilai pelajaran mereka baik.
Membandingkan-bandingkan
Banyak orang tua yang membandingkan anak mereka dengan orang lain, baik itu saudara, teman atau teman sekelas. Kondisi itu akan membuat meereka semakin merasa tidak layak. Anda harus tahu, setiap anak memiliki kemampuan berbeda, jadi lebih baik Anda memberi motivasi dan dukungan terhadap potensi yang ada padanya.
Terlalu dibebani
Anak juga butuh istirahat dan dicharge. Ibarat baterai, kegiatan yang padat setelah sekolah seperti les, kursus dan lainnya sudah cukup membebani mereka. Jadi, berilah mereka waktu menyalurkan hobi, apakah olahraga, mendengarkan musik atau bahkan tidur.
Terlalu menuntut
Ujian adalah saat-saat paling tidak menyenangkan bahkan menjadi beban bagi anak-anak. Semakin terbebani karena Anda menuntut nilai yang bagus, kondisi ini bisa membuat mereka semakin stres. Seharusnya, yakinkan anak Anda dan motivasi mereka bahwa nilai jelek bukan akhir dari semuanya, karena masih ada kesempatan lain.

Semoga berhasil!

Sleep Paralysis, Penyakit Ketindihan Saat Tidur


Ghiboo.com - Pernah terbangun dari tidur, tapi sulit bergerak ataupun berteriak? Tenang, Anda tidak sedang diganggu makhluk halus.
Berdasarkan ilmu medis, keadaan itu disebut sleep paralysis atau kelumpuhan tidur. Namun, banyak masyarakat menyebutnya 'erep-erep'. Masyarakat juga selalu mengaitkan kondisi ini karena ulah makhluk halus yang menindih tubuh kita.
Fenomena ini bisa terjadi pada siapa saja. Setidaknya orang akan mengalaminya sekali atau dua kali dalam hidupnya. Namun, Anda tak perlu khawatir, sleep paralysis biasanya tidak berbahaya.
Selama tidur, aktivitas dan otot-otot tubuh menjadi tidak bergerak, sehingga menyebabkan kelumpuhan sementara. Bahkan kadang-kadang kelumpuhan tetap ada setelah orang terbangun. Biasanya, kelumpuhan tidur diikuti dengan halusinasi. Orang yang mengalami kelumpuhan tidur merasa seperti dicekik, dada sesak, badan sulit bergerak dan sulit berteriak.
Ketika seseorang tidur, aktifitas otak mengalami dua hal berbeda, yang disebut tidur aktif atau REM (rapid eye movement) dan tidur non-REM.
Non-REM selama tidur akan menghasilkan gerakkan selagi Anda tidur, seperti berbicara dalam tidur atau berjalan ketika tidur. Sedangkan REM akan mempengaruhi denyut jantung, laju respirasi dan tekanan darah ketika tidur.
Secara psikologis, sleep paralysis berhubungan dengan tidur di tahap REM, dimana setelah mengalami tidur REM, mata terbuka namun paralysis tetap bertahan.
Biasanya hal ini mengakibatkan halusinasi. Sleep paralysis terjadi sekitar 2-3 menit. Setelah otak dan tubuh berhubungan kembali, penderita dapat menggerakkan tubuhnya kembali. Namun, memori dari sensasi yang mengerikan atau mimpi buruk biasanya dapat bertahan lama
Secara fisiologis, penyebab sleep paralysis belum diketahui secara pasti. Sejauh ini, para psikologis memberikan gambaran umum mengenai penyebab terjadinya sleep paralysis, seperti kebiasaan tidur menghadap ke atas, pola tidur tak tentu, stress, dan perubahan mendadak pada lingkungan atau lifestyle.

(Berbagai Sumber)