navigasi

Kamis, Maret 11, 2010

Bakrie Telecom Dengan Icon+ Jalin Kerja Sama

Denpasar (ANTARA) - PT Bakrie Telecom, Tbk (BTEL) dan PT Indonesia Comnets Plus (ICON+) menjalin kerja sama interkoneksi untuk kawasan timur Indonesia.

"Dengan kesepakatan ini Bakrie Telecom menjadi operator telekomunikasi pertama yang membuka jaringan interkoneksinya dengan ICON+," kata Direktur Corporate Services PT BTEL Rakhmat Junaidi dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Denpasar, Kamis.

Ia menjelaskan, penandatanganan kerja sama interkoneksi ini merupakan langkah awal bagi kedua pihak untuk mempersiapkan diri saling membuka trafik interkoneksi.

"Selain itu berjalannya interkoneksi ini juga memiliki arti penting bagi penyediaan akses telekomunikasi pedesaan di kawasan timur Indonesia mengingat ICON+ menjadi pelaksana tender program USO (Universal Service Obligation) untuk desa berdering dan desa pinter di kawasan tersebut," katanya.

Pada kesepakatan yang ditandatangani oleh Rakhmat Junaidi dengan Direktur Utama PT ICON+ Muljo Adji AG ini disebutkan bahwa pembukaan interkoneksi meliputi Provinsi Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku, Papua dan Irian Barat.

Muljo berharap, langkah kooperatif Bakrie Telecom ini bisa diikuti oleh operator lainnya sehingga penyediaan layanan telekomunikasi bagi masyarakat perdesaan, khususnya di kawasan timur Indonesia dapat segera terwujud.

Rakhmat Junaidi melanjutkan, sejatinya penyediaan interkoneksi merupakan kewajiban setiap operator telekomunikasi sesuai amanat dalam Undang-Undang Telekomunikasi. Interkoneksi adalah keterhubungan antarjaringan dari penyelenggara telekomunikasi yang berbeda.

"Pembukaan interkoneksi akan memberi manfaat positif bagi semua pihak, yakni bagi masyarakat karena mereka dapat berkomunikasi dengan pelanggan operator manapun, bagi perusahaan sendiri karena akan mendorong pertumbuhan trafik sekaligus peningkatan pendapatan dan bagi industri telekomunikasi karena meningkatkan teledensitas telepon di Indonesia," ujarnya.

Selain itu, katanya, kerja sama ini merupakan wujud dari komitmen kepatuhan kedua perusahaan terhadap Undang-undang Telekomunikasi. Undang-Undang tersebut, khususnya pasal 25 ayat 1 dan 2 menyebutkan bahwa setiap penyelenggara jaringan telekomunikasi berhak untuk mendapatkan interkoneksi dari penyelenggara jaringan telekomunikasi lainnya.

"Selain itu mereka juga wajib menyediakan interkoneksi apabila diminta," kata Rakhmat.

Selasa, Maret 09, 2010

"Kiamat" Bukan 2012 Tapi 2013

LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) memperkirakan puncak siklus badai matahari bukan terjadi pada 2012. Peristiwa yang kerap dihubungkan dengan 'hari kiamat' itu bakal terjadi pada Oktober 2013.

Demikian disampaikan Kepala Bidang Aplikasi Geomagnet dan Magnet Antarika Lapan Clara Yono Yantini pada sosialisasi mengenai Fenomena Cuaca Antariksa 2012 hingga 2015 di Kampus Universitas Udayana, Jl Sudirman, Denpasar, Selasa (9/3/2010). Sosialisasi ini dihadiri puluhan ilmuwan dari Asia Tenggara, Jepang dan Rusia.

Perkiraan ini berbeda dengan isu kiamat 2012 yang diramalkan Suku Maya. Masyarakat pun banyak menghubungjan antara badai matahari tersebut dengan isu kiamat 2012.

"Siklus matahari terjadi pada rentang waktu 2010-2015. Puncak siklusnya, menurut perkiraan Lapan, terjadi pada bulan Oktober 2013. Penelitian oleh negara lain juga memperkirakan terjadi pada pertengahan 2013," kata Clara yang juga sebagai Peneliti Bidang Matahari dan Antariksa Lapan.

Lapan menjelaskan badai matahari akan mundur pada 2013 karena hingga saat ini belum menemukan tanda-tanda adanya aktivitas matahari yang ekstrim sebagai puncak siklus.

Siklus matahari terjadi rata-rata sekitar 11 tahun. Siklus ini menunjukkan adanya masa awal, puncak dan akhir siklus. Saat ini, matahari sedang mengalami siklus ke-24. Saat, puncak aktivitas matahari terjadi ledakan besar di matahari.

"Ini tentu mempengaruhi kondisi cuaca antarika, termasuk menyebabkan gangguan di Bumi," kata Clara.

Efek akibat aktivitas puncak matahari ini menyebabkan terjadinya perubahan iklim. Suhu bumi akan meningkat dan iklim berubah. Partikel-partikel matahari yang menembus lapisan atmosfer bumi akan mempengaruhi cuaca dan iklim bumi. Dampak yang paling ekstrim menyebabkan kemarau panjang. "Ini yang masih dikaji para peneliti," ujar Clara.


DetikCom

Senin, Maret 08, 2010

Bakso Cak Eko Ingin Go International

Tak hanya penyanyi Agnes Monica saja yang go international, ternyata waralaba bakso malang 'Cak Eko' juga ingin merambah dunia internasional. Waralaba milik Henky Eko Sriyantono yang akrab disapa Cak Eko ini ingin go international ke negara-negara ASEAN.

Cak Eko mengatakan rencananya untuk go international ini akan direalisasikan tahun 2010 ini. Namun rencananya ini tidak begitu mulus, dirinya sedang ngebut memenuhi persyaratan legal dan transfer pengetahuan.

"Karena harus transfer knowledege, legal, jadi 6 bulan itu paling cepat," katanya saat ditemui detikfinance di Franchise Expo di Balai Kartini, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Sabtu (6/3/2010).

Maju terus pantang mundur adalah kalimat tersebut yang pantas terlontarkan untuk Henky Eko Sriyantono atau biasa dipanggil Cak Eko. Sepuluh kali gagal dalam berbisnis, rupanya tidak mengalahkan semangatnya untuk kembali memutar modalnya dalam dunia tersebut.

Cak Eko memulai bisnis bakso malangnya di sebuah pelataran Pujasera di Jatiwarna, Bekasi, Jawa Barat sekitar tahun 2006 dengan bermodalkan Rp 2,5 juta.

"Saya itu menjalankan bisnis dengan modal-modal kecil, tapi frustasi mah pasti pernah, modal jualan bakso awalnya Rp 2,5 juta. Saya cuma bikin gerobak, numpang di pujasera,bagi hasilnya 60% untuk saya 40% untuk yang punya tempat," ujarnya.

Sebelumnya, Cak Eko pernah merambah bisnis pakaian muslim, tanaman jahe, katering, kerajinan barang atik, dan sebagainya. Namun, karena penerimaannya tidak berjalan dengan lancar, dia menghentikan bisnis tersebut. Dengan bermodalkan hobi masaknya sejak SMA, Cak Eko mulai berinovasi ke dunia kuliner dengan membuat usaha bakso Malang tersebut.

"Gagalnya itu mungkin segmen yang saya bidik kurang, waktu katering karena konsumen bosan dengan menu yang saya putar-putar, cash flow-nya tidak harian jadi tidak lancar," ceritanya.

Hanya dalam kurun waktu 10 bulan, bisnis bakso Cak Eko berkembang dengan pesat. Sekitar Oktober 2006, dia mulai mengembangkan brand-nya melalui sistem franchise. Hingga saat ini sekitar 120 outlet Bakso Malang Kota "Cak Eko" tersebar di Indonesia.

"Alasannya untuk memperkenalkan brand dan bagi-bagi rezeki," tuturnya.

Untuk outlet yang tersebar itu, dirinya memberikan bakso dan olahan siomay dan batagor dengan bumbu-bumbu yang telah disiapkan secara instan dalam bentuk bubuk. Terdapat 3 tempat produksi untuk memenuhi permintaan dan suplai ke outlet-outlet.

"Ada 3 tempat produksi, Surabaya untuk menyuplai ke Indonesia Timur, Sidorjo untuk Indonesia Tengah, dan Jakarta untuk Indonesia Barat. Resep rahasia ada keluarga yang saya percaya untuk meng-handle di 3 tempat itu jadi karyawan tidak tahu,"ungkapnya.

Kesuksesan Cak Eko membuat dirinya dipanggil untuk berbagi pengalaman dalam sekolah enterpreneurship bersama Rhenald Khasali. Dia bergabung dalam sekolah ini agar tidak ada orang yeng mengalami pengalaman buruk seperti dirinya dalam berbisnis.

"Supaya mereka tidak mengalami hal yang sama dengan saya sampai 10 kali gagal," kenangnya.

Menurut Cak Eko, kegagalan dalam berbisnis itu bisa disebabkan beberapa hal, seperti kesalahan memilih mitra. Selain itu, bisnis yang pendapatannya tidak harian juga bisa berpotensi kegagalan. Begitu pun karena tidak memisahkan keuangan pribadi dengan bisnis.

"Saya waktu itu tidak memisahkan uang pribadi dan usaha, jadinya kacau," jelasnya.

Cak Eko mengimbau dalam berbisnis, jika terjadi kenaikan harga, sebaiknya pebisnis jangan terlalu terburu-buru menaikkan harga, karena daya beli masyarakat belum tentu naik. Selain itu, pemula sebaiknya jangan terpengaruh dengan iming-iming keuntungan besar dalam berbisnis padahal mereka tidak tahu ilmu mengenai bidang yang akan digelutinya itu.

"Banyak yang tidak tahu ilmu langsung terjun, hanya diming-imingi keuntungannya karena saat ini banyak yang ingin sukses secara instan, prosesnya tidak dilewati langsung lompat-lompat saja. Ini yang jadi masalah," jelasnya.

Untuk mengatasi kompetitor, Cak Eko menyarankan untuk memberikan perbedaan dalam kualitas produk. Hal ini memerlukan inovasi. Selain itu, perlunya penguatan brand melalui promosi.

"Untuk mengatasi kompetitor, menciptakan perbedaan dengan kompetitor melalui kualitas dan promosi. Kuncinya di inovasi dan menjaga kualitas," ujarnya.

detikcom - Minggu, 7 Maret

Jumat, Maret 05, 2010

Lapan: Badai Matahari Terjadi Antara 2012-2015

Film fiksi ilmiah '2012' yang menceritakan tentang terjadinya badai matahari (flare) bukan isapan jempol belaka. Flare diperkirakan akan terjadi antara tahun 2012-2015. Namun, tak serta merta hal itu melenyapkan peradaban dunia.

"Lapan memperkirakan puncak aktivitas matahari akan terjadi antara 2012 hingga 2015. Pada puncak siklusnya, aktivitas matahari akan tinggi dan terjadi badai matahari," ujar Kabag Humas Lapan Elly Kuntjahyowati dalam rilis yang diterima detikcom, Kamis (4/3/2010).

Flare tersebut, imbuhnya, merupakan salah satu aktivitas matahari selain medan magnet, bintik matahari, lontaran massa korona, angin surya dan partikel energetik. Ledakan-ledakan matahari itu, bisa sampai ke bumi. Namun, flare yang diperkirakan akan terjadi itu tak akan langsung membuat dunia hancur.

"Masyarakat banyak yang menghubungkan antara badai matahari dengan isu kiamat 2012 dari ramalan Suku Maya. Ternyata dari hasil pengamatan Lapan, badai matahari tidak akan langsung menghancurkan peradaban dunia," imbuhnya.

Efek badai tersebut, lanjut dia, yang paling utama berdampak pada teknologi tinggi seperti satelit dan komunikasi radio. Satelit dapat kehilangan kendali dan komunikasi radio akan terputus.

"Efek lainnya, aktivitas matahari berkontribusi pada perubahan iklim. Ketika aktivitas matahari meningkat maka matahari akan memanas. Akibatnya suhu bumi meningkat dan iklim akan berubah," jelas Elly.

Partikel-partikel matahari yang menembus lapisan atmosfer bumi akan mempengaruhi cuaca dan iklim. Dampak ekstremnya, bisa menyebabkan kemarau panjang. Namun hal ini masih dikaji oleh para peneliti.

Lapan pun berniat mensosialisasikan dampak aktivitas matahari ini ke masyarakat. Sosialisasi Fenomena Cuaca Antariksa 2012-2015 pun akan digelar di Gedung Pasca Sarjana lantai 3, Universitas Udayana, Jl Jenderal Sudirman, Denpasar, Bali pada 9 Maret 2010 pukul 11.00 Wita.

Detikcom