navigasi

Selasa, September 23, 2008

Fenomena Halo Matahari Undang Perhatian Masyarakat Medan

Medan, (Analisa)

Fenomena halo matahari yang terjadi, Senin (22/9) siang mengundang perhatian masyarakat Kota Medan dan sekitarnya. Masyarakat yang belum pernah melihat fenomena matahari yang berbias bundar terlihat antusias memerhatikan kejadian yang terjadi sekira pukul 10.30-13.00 WIB.

Di kantor Gubsu Jalan Diponegoro Medan, pemandangan unik ini membuat para PNS meninggalkan ruang kerjanya untuk sekadar menyaksikan meski hanya dalam hitungan menit. Demikian halnya di sejumlah instansi pemerintah/swasta lainnya, para pegawai menyempatkan diri berbagi menjadi saksi.

Para pengendara sepeda motor yang melintas di jalanan Kota Medan sekira pukul 12.30 WIB, juga meluangkan waktu untuk sejenak meminggirkan kendaraan dan mendongakkan kepala ke atas, menyaksikan pemandangan yang tidak biasa itu. Fenomena alam itu berlangsung sekira dua jam, selebihnya menjadi buah bibir warga Medan baik di lingkungan tempat tinggal, di jalanan, dan di lingkungan kantor, di pasar, dan di tempat-tempat lainnya.

Analisa yang kebetulan berada di kantor siang itu, sempat menghubungi kerabat di Tanjung Morawa dan Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang. Jawaban mereka sama, segenap masyarakat turut menyaksikan pemandangan tak biasa itu sambil mencari jawaban, bahkan sebagian ada yang mengaitkan dengan hal-hal tak wajar.

“Mungkin itu sebagai pertanda dari sisa malam Lailatul Qadar,” ungkap seorang rekan yang juga meninggalkan meja kerjanya untuk sejenak menyaksikan matahari yang unik Senin siang itu. Sayang kalau dilewatkan, “Ini kan rezeki namanya,” imbuhnya.

Tidak Perlu Khawatir

“Masyarakat tidak perlu khawatir dan berpikir yang tidak-tidak terhadap fenomena halo yang biasa terjadi pada malam hari dan kurang mendapat perhatian, sementara sekali ini terjadi pada siang hari sehingga banyak yang memerhatikannya,” sebut Kasi Data dan Informasi BMG Polonia Medan Firman AMG kepada wartawan, senin (22/9).

Dijelaskan, fenomena ini terjadi karena cahaya matahari terhalang awan cirrus stratus yang mengakibatkan terjadinya fenomena halo yang bentuknya mirip speaker.

“Awan cirrus stratus yang menghalanggi matahari mengandung kristal-kristal es sehingga menimbulkan fenomena optik yang terjadi akibat bias cahaya matahari dan menimbulkan fenomena halo. Fenomene ini hampir sama dengan pelangi,” jelas Firman.

Menurutnya, awan cirrus stratus terletak di atas atmosfir atau sekira 20.000-30.000 kaki dari permukaan bumi. Kondisi ini terjadi karena adanya awan hujan yang berada pada ketinggian tertentu sehingga mengalami proses pendinginan dan membentuk kristal es.

Informasi dari beberapa literatur yang penulis himpun, pada 2 Maret 2007, pemandangan sama pernah terjadi Jawa Timur sekira pukul 12.00 WIB. Hal sama juga disaksikan warga Makasar pada 29 Oktober 2007. Tidak hanya di kedua provinsi itu, sebulan sebelumnya, 27 September 2007 langit di atas Kota Bandung juga berwajahkan demikian. Fenomena yang terlihat itu, menurut para ahli disebut sebagai fenomena ‘halo matahari’

Menurut pakar, fenomena ini merupakan fenomena astronomis dan meteorologis yang biasa. Diakui memang kerap memesona banyak orang, sehingga banyak warga yang langsung mengamatinya dengan mata telanjang. Padahal mengamati fenomena halo matahari secara langsung bisa menyebabkan retina terbakar.

Saat fenomena itu muncul di langit Jawa Timur setahun silam, peneliti dari Stasiun Pengamatan Matahari Watukosek yang tercakup dalam Stasiun Pengamatan Dirgantara Lapan di Watukosek, Jawa Timur, Bambang Setiahadi, warna pekat yang melingkari matahari itu sebenarnya merupakan hasil pembelokan cahaya matahari oleh partikel uap air di atmosfer.

“Jadi, pada musim hujan ini partikel uap air ada yang naik hingga tinggi sekali di atmosfer. Partikel air memiliki kemampuan untuk membelokkan atau membiaskan cahaya matahari.”

Jika kita kaitkan dengan kondisi di Medan dalam beberapa hari ini, alasan itu cukup menjadi jawaban. Apalagi, pada Minggu (21/9) hujan lebat mengguyur Kota Medan disertai angin kencang. Bahkan beberapa warga juga sempat menemukan adanya hujan es kekuningan.

MatahariTegak Lurus

Bambang Setiahadi juga menyebutkan, karena terjadi pada siang hari, saat posisi matahari sedang tegak lurus terhadap bumi, maka cahaya yang dibelokkan juga lebih kecil. “Itu sebabnya yang tampak di mata masyarakat yang kebetulan menyaksikannya adalah lingkaran gelap di sekelilingnya.”

Fenomena demikian sesungguhnya tak berbeda dengan proses terbentuknya pelangi pada pagi atau sore hari setelah hujan reda. Dikatakan, lengkungan pelangi sering terlihat di bagian bawah cakrawala karena partikel uap air yang membelokkan cahaya matahari berkumpul di bagian bawah atmosfer. Di sisi lain, pada pagi atau sore hari matahari pun masih berada pada sudut yang rendah.

Senada dengan Bambang, peneliti utama Astronomi-Astrofisika, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Bandung, Dr Thomas Djamaluddin, sebelumnya juga memastikan peristiwa terjadi kalau di awan cirrus ada kristal es. Jadi bulan atau matahari akan dikelilingi lingkaran karena ada pembiasan cahaya.

Dua pendapat pakar tadi cukup menjadi jawaban bagi kita untuk tidak berspekulasi atau menebak-nebak yang sedang terjadi. Jadi tidak perlu membuka primbon atau menduga akan terjadi bencana. Kita hanya perlu bersykur, terlebih saat di bulan Ramadhan 1429 H ini karena mendapat rezeki bisa menyaksikan fenomena alam yang jarang terjadi itu.

Secara Logis

Sebenarnya, lanjut Firman, awan cirrus stratus kerap kali menutupi sebagian cari cahaya matahari tapi efeknya tidak terlalu terlihat. Berbeda degan yang terjadi kali ini, awan sirrus stratus menutupi cahaya matahari secara penuh sehingga efeknya sangat jelas terlihat.

“Kalau bicara metereologi fenomena optik terjadi akibat sinar matahari yang turun ke bumi terhalang awan cirrus stratus,” ujarnya.

Ketika ditanya apakah fenomena ini berpengaruh terhadap penerbangan, Firman dengan tegas menyatakan, tidak ada dampaknya bagi penerbangan.

Hal Biasa

Ketua MUI Sumut, Prof Dr H Abdullah Syah dan Ketua MUI Medan, Prof Dr HM Hatta menjelaskan itu ketika dihubungi Analisa secara terpisah, Senin (22/9) berkaitan dengan fenomena Halo Matahari mengatakan fenomena alam yang terjadi di muka bumi ini merupakan hal yang biasa dan dapat terjadi kapan saja. Oleh karena itu, umat Islam Sumut tidak harus menafsirkannya terlalu jauh, karena tidak ada gunanya.

Yang paling penting adalah memperbanyak dan meningkatkan amal ibadah kepada Allah SWT dan memohon doa agar selalu diberi Nya rahmat dan kasih sayang.

Bahkan hal tersebut jangan dikait-kaitkan dengan malam Lailat al Qadar (malam lebih baik dari seribu bulan-red) dalam Ramadhan, karena tidak ada nash yang menunjukkan seperti itu. Itu kejadian alam biasa, jadi tidak harus ditafsirkan yang macam-macam.

Lebih penting umat Islam dapat meningkatkan amal kebajikan, mengingat ibadah puasa Ramadhan telah memasuki sepertiga terakhir. “Mohon ampun kepada Allah itu lebih utama daripada menafsirkan fenomena alam tersebut dengan tanpa dasar ilmu pengetahuan sama sekali,” kata Ketua MUI Sumut.

Prof Dr Abdullahsyah juga mengingatkan kepada umat Islam untuk memperbanyak infaq dan sedakah kepada fakir miskin dan anak yatim, karena dapat melindungi diri dari azab dan bencana. (msm/rio/rmd/foto: jg)

Teks Foto:
HALO MATAHARI: Fenomena Halo Matahari muncul di langit Kota Medan sekitar pukul 11.00 WIB, Senin (22/9). Lingkaran atau cincin pelangi yang disebut juga dengan Halo itu terlihat melingkari matahari. Fenomena Halo Matahari sebenarnya merupakan hasil pembelokan cahaya Matahari oleh partikel uap air di atmosfer. Fenomena alam yang terjadi pada musim hujan ini juga dapat disaksikan di Deli Serdang dan Serdang Bedagai.

Jumat, September 19, 2008

Di Saat Harga Saham Terus Merosot Harga Emas Dunia Melonjak

Harga emas dunia mengalami lonjakan tajam, Kamis (19/8), mencapai 900 dolar per ounce, naik hingga 60 dolar dari sehari sebelumnya. Para investor tampaknya memandang emas sebagai investasi yang lebih aman setelah pasar-pasar saham di dunia terus merosot.

Dalam dua hari terakhir harga emas telah melonjak melebihi 100 dolar per ounce. Kenaikan ini justru terjadi setelah bank sentral Amerika, Federal Reserve Bank, menyuntikkan dana 55 miliar dolar AS untuk menahan gejolak keuangan yang semakin tak terkedali.

“Saat ini adalah masa yang menakutkan sehingga setiap orang bertanya: Dimana yang paling aman untuk menyimpan uang. Saat ini emas tampaknya menjadi menjadi invetasi terbaik,” kata Kevin Grady, pedagang emas pada MF Global di New York.

Emas untuk kontrak Desember meningkat menjadi 897,40 dolar di New York Mercantile Exchange (NYMEX), sebelum turun menjadi 878,10. Tapi jelang Rabu sore, emas naik hingga 90 dolar hingga harga mendekati 900 dolar per ounce.

Melemahnya nilai tukar dolar menjadi salah satu penyebab peningkatan harga emas ini.

Pada perdagangan Rabu, dolar turun terhadap euro dan yen. Euro naik menjadi 1,4413 dolar, dari posisi 1,4323 sebelumnya, di New York.

Terhadap yen, dolar juga jatuh menjadi 104,521 yen dari posisi 104,56 yen.

Sementara itu di lantai bursa, baik Dow Jones maupun S&P 500 mengalami kenaikan tapi Nasdaq mengalami penurunan.

Dow Jones naik 30,70 poin sedangkan S&P 500 naik 1,71 poin. Berbeda dengan Nasdaq yang mengalami penurunan 1,45 poin. Para pialang kini ekstra hati-hari karena fluktuasi yang tidak menentu.

Dari Gedung Putih, untuk menunjukkan simpati pada penderitaan rakyatnya, Presiden AS George W. Bush menyampaikan pidato khusus untuk menenakan publik AS atas krisis keuangan di negeri itu.

“Rakyat Amerika khawatir atas situasi pasar keuangan dan ekonomi kita. Saya juga turut merasakan ini,” kata Bush. “Pemerintah AS akan melakukan langkah-langkah ekstra untuk mengatasi masalah ini,” tegasnya.

Perintahan AS, tegas Bush, akan bertindak untuk melindungi perekonomian secara luas.

Bush menjanjikan bahwa ‘pasar akan menyesuaikan’, istilah yang menunjukkan bahwa Gedung Putih berharap akan ada koreksi temporer, bukan penurunan permanen, yang akan membuat perekonomian AS sangat terbeban.

“Rakyat AS bisa yakin bahwa pemerintah akan terus bertindak untuk memperkuat dan menstabilkan pasar keuangan serta memperbaiki kepercayaan investor,” kata Bush.

Tapi Bush tidak merinci langkah-langkah apa yang akan ia ambil. (AP/Rtr/tkz)

dari : http://www.analisadaily.com/

Kamis, September 04, 2008

Gubsu Buka Ramadhan Fair V/Tahun 2008 Keberadaan Ramadhan Fair Diminta Tidak Langgar Nilai-nilai Islam

Medan, (Analisa)

Gubernur Sumatera Utara Drs H Syamsul Arifin SE menyatakan Ramadhan Fair merupakan gagasan besar dari mantan Walikota Medan Drs Abdillah Ak MBA yang kini telah mendunia.

Untuk itu, umat Islam diminta memanfaatkan sebaik-baiknya sehingga roh Ramadhan Fair tidak hilang.

“Roh Ramadhan adalah kebesaran umat. Di mana keberadaan umat Islam itu memikir keselamatan dan kebajikan bagi orang lain, makanya umatIslam diminta menjaga agar Ramadhan Fair tidak lari dari ajaran nilai-nilai Islam,” ucap Syamsul Arifin ketika memberikan sambutan pada Pembukaan secara Resmi Ramadhan Fair V Tahun 2008 di Taman Sri Deli, Jalan Sisingamangaraja Medan, Rabu (3/9).

Menurut Syamsul, Ramadhan Fair tidak hanya sebagai tempat makan, tapi juga bertemu, bertukar pikiran, dan bertegur sapa. Bahkan, Ramadhan Fair juga menyelenggarakan seminar untuk kemajuan umat. Artinya, sudah saatnya pemimpin-pemimpin seperti di Kota Medan memberikan yang terbaik sesuai apa yang dituntut rakyat.

Syamsul yang didampingi Wagubsu Ir Gatot Pudjo Nugroho juga memuji Ramadhan Fair yang kini telah dikenal tokoh-tokoh nasional.

Dia juga meminta kepada Pj Walikota Medan Drs Afifuddin Lubis MSi yang telah menunjuk Pelaksana Harian(Plh) Eldin Zhulmi sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Medan untuk berkerjasama memajukan kesejahteraan masyarakat Medan.

Sebelumnya, Pj Walikota Medan Drs Afifuddin Lubis MSi mengatakan, Ramadhan Fair di Kota Medan diawali tahun 2004, menyusul munculnya gagasan untuk membentuk suatu event dalam bentuk hiburan yang religus bagi masyarakat saat bulan Ramadhan.

Ternyata gagasan tersebut mendapat sambutan dan respon hangat dari berbagai kalangan baik ulama maupun tokoh-tokoh masyarakat serta para pengusaha.

Setelah mendapat sambutan positif, kata Afifuddin Ramadhan Fair dilanjutkan hingga kini pelaksanaan sudah kali kelima. Bahkan peserta pun sudah diikuti oleh negara tetangga yang tergabung dalam Segitiga Pertumbuhan Indonesia, Malaysia, Thailand (IMT-GT).

Ketua MUI Kota Medan Prof Dr Muhammad Hatta, MA sebelumnya meminta kepada umat Islam agar tetap menjaga Ramadhan Fair agar tidak lari dari ajaran agama Islam.

Ketua Panitia, Syarifuddin SH mengatakan kegiatan Ramadhan Fair diikuti 106 stand kuliner yang sejak awal ikut andil dan 42 stand untuk kebutuhan produk lain.

Pembukaan Ramadhan Fair ditandai dengan pemukulan beduk oleh Gubsu H Syamsul Arifin, SE, Wagubsu Ir Gatot Pudjo Nugroho, Pj Walikota Medan Drs Afifuddin Lubis MSi, Ketua MUI Prof Dr Mohammad Hatta, MA. Turut memberikan sambutan, Ketua DPRD Kota Medan Syahdansyah Putra.

Hadir pada acara tersebut, Kapoltabes Medan, AKBP Aton Suhartono, pejabat eselon II Pemprovsu dan Pemko Medan, Ketua MPW PP Sumut Anuar Shah alias Aweng, Gubernur Lumbung Informasi Rakyat (LIRA), H Halomoan Sitompul MM. (maf)