navigasi

Kamis, September 23, 2010

Kapolda: Medan Waspada Tinggi

Medan, (Analisa)

Kapolda Sumut Irjen Po Drs Oegroseno SH meningkatkan status kota Medan dari Waspada menjadi Waspada Tinggi. Peningkatan itu terkait penyerangan Mapolsek

Hamparanperak yang dilakukan belasan pria bersenjata, hingga menewaskan tiga anggota polisi, Rabu (22/9) dinihari.

Pihak Kepolisian belum bisa memastikan pelaku penyerangan itu. Namun berdasar hasil investigasi, pelaku diduga kuat jaringan teroris yang terlibat perampokan Bank CIMB Niaga.

"Ini sudah keterlaluan, sistem keamanan harus ditingkatkan. Medan dalam Waspada Tinggi," kata Kapolda Sumut Irjen Oegroseno di Mako Brimob Polda Sumut, Rabu (22/9) pagi usai menjenguk tiga Bintara Polri yang tewas akibat serangan tersebut.

Ia menjelaskan, ketiga korban tewas masing-masing Aiptu Baik Sinulingga, Aipda Deto Sutejo, dan Bripka Riswandi. Dari ketiga korban itu, Riswandi yang mengalami luka paling parah. "Kepalanya hancur, diberondong belasan peluru," sebut Kapolda.

Melihat sadisnya perlakuan kelompok penyerang, Kapolda menegaskan bahwa para pelaku jangan menilai polisi menyerah.

"Kita tidak takut sebab ini merupakan tugas negara. Pelakunya harus ditindak tegas," ujarnya.

Sementara di tempat kejadian perkara (TKP), Kapolda menyatakan jumlah selongsong peluru berkisar 30-an.

Dijelaskan, selongsong yang ditemukan ada tiga jenis, yakni kaliber 7,2 mm, 5,56 mm, dan 9 mm. Mengenai senjata yang digunakan pelaku, Kapolda mengaku belum bisa memastikan.

"Jenis senjatanya belum diketahui dan kita tunggu hasil pengolahan forensik. Nanti disampaikan," tambahnya.

Brimob

Polda Sumut menerjunkan ratusan personil dari satuan Brigade Mobil (Brimob) untuk memburu para pelaku penyerangan Markas Polsek Hamparan Perak. "Brimob sudah dikerahkan untuk mengejar tersangka. Pelaku menggunakan senjata, jadi tidak main-main," lanjut Kapolda.

Kapolda juga berujar seluruh personel itu ditempatkan di sejumlah lokasi strategis, khususnya asrama kepolisian. Karena dikhawatirkan kelompok bersenjata itu menyerang aset kepolisian.

"Tim sudah bekerja serius. Kami minta pelaku menyerahkan diri baik-baik," ucapnya.

Informasi lain menyatakan, Bripka Riswandi ditembak 10 peluru di dada dan 1 peluru di kepala, Aiptu B. Sinulingga 4 peluru di dada, dan Aipda Deto Sutejo 1 peluru di dada.

Kontak senjata

Di hari yang sama sekira pukul 14.00 WIB, beredar informasi telah terjadi kontak senjata antara Densus 88 dengan sejumlah orang tak dikenal di Jalan Percut, Kecamatan Medan Timur.

Menurut informasi itu, akibat kontak senjata mengakibatkan seorang masyarakat yakni terkena peluru nyasar di perut dan dada. Korban disebut bernama Wilson Lie, dibawa ke rumah sakit terdekat.

Kapolda Sumut saat dikonfirmasi mengaku belum mendengar informasi tersebut dan berjanji akan mengeceknya.

Sedangkan Kabid Humas Kombes Pol Baharudin mengatakan memang mendengar informasi itu, tapi kepastiannya belum diketahui.

"Saya memang mendengar informasi tersebut, tapi belum tahu secara pasti apakah memang ada kontak senjata itu atau tidak," akunya. (hen)

Tidak ada komentar: