navigasi

Kamis, April 17, 2008

Syamsul Arifin Sujud Syukur di Masjid Raya dan Ziarah ke Makam T Rizal Nurdin

Medan, (Analisa)
Sosok H Syamsul Arifin yang maju mencalonkan diri sebagai gubernur Sumatera Utara (Gubsu) berpasangan dengan Gatot Pudjo Nugroho, tetap tampak biasa, walau tak bisa menyembunyikan rasa kegembiraannya ketika hasil quick count (perhitungan cepat) oleh Lembaga Survei Indonesia dan Lingkaran Survei Indonesia, dirinya mendapat angka tertinggi pada pemilihan gubernur, 16 April 2008.
Merasa dirinya yakin menang, usai salat magrib berjamaah di Masjid Raya Al Mansun Jalan Sisingamangaraja Medan, Sahabat Semua Suku itu pun sujud syukur.
“Ya Allah, puji syukur engkau telah memberi aku amanah yang sangat besar memimpin Sumatera Utara. Bimbing aku ke jalan-Mu untuk menjalankan amanah ini,” ucapnya di atas sajadah.
Kepada wartawan, diungkapkan, “Saya teringat ketika menjual kue keliling dan tukang cuci sampan di Brandan, kini mendapat amanah yang besar mengurus provinsi yang berpenduduk sekira 12 juta jiwa.”
Diakuinya, dia hanya bercita-cita ingin jadi bupati, tetapi Allah berkehendak lain. “Setelah bupati dua periode di Kabupaten Langkat, dan kini insya Allah menjadi Gubsu,” katanya kepada wartawan ketika akan menuju ke makam almarhum T Rizal Nurdin, sebelah Masjid Raya.
Di atas makam mantan orang nomor satu di Sumut itu, Syamsul Arifin berdoa dengan khusu’. Matanya terlihat berkaca-kaca dan sesekali ia menghapus air matanya yang tanpa sadar keluar dari ‘sarang’-nya.
Mulai Tugas
Ditanya, mengapa harus sujud syukur di Masjid Raya dan ziarah ke makam T Rizal Nurdin, “awal pemasangan atribut kampanye saya mulai dari masjid ini, begitu juga saat mencabut atribut sebagai pertanda berakhirnya kampanye. Sekarang ada peluang besar saya memenangkan ‘pertarungan’ ini, maka saya mulai tugas sebagai gubernur dengan bersujud syukur di Masjid Raya ini,” kata Syamsul Arifin didampingi Ketua DPW PPP Sumut H Fadly Nurzal S.Ag.
Alasan ziarah ke makam Rizal Nurdin, menurut Syamsul, “Almarhum adalah guru dan idola saya. Dialah (almarhum-red) yang melantik saya sebagai bupati,” ujar Syamsul Arifin.
Disinggung visi-misinya, Syamsul berjanji tidak akan lupa akan janji-janji yang diusung pada saat kampanye. Di antaranya bagaimana rakyat tidak lapar, yaitu membenahi sektor pertanian, peternakan dan nelayan.
Kedua rakyat tidak bodoh, dengan meningkatkan kualitas pendidikan, dan ketiga rakyat jangan sakit, dengan menanamkan cinta kesehatan. Keempat rakyat harus yakin dengan masa depannya.
Visi dan misinya itu akan dilakukan dengan berkoordinasi dengan seluruh elemen legislatif, eksekutif, dan pemerintah kabupaten/kota. Terpenting membagi tugas dengan wakilnya Gatot Pudjo Nugroho.
“Mas Gatot akan melakukan kontrol terhadap visi dan misi kami. Selama satu bulan, dua minggu saya akan keliling ke kabupaten/kota untuk melayani rakyat,” katanya.
Kemenangan Masyarakat Sumut
Lebih lanjut untuk menyukseskan kerjanya, ia akan melakukan koordinasi dengan pemerintah kabupaten daerah dan legislatif. Karena APBD Sumut 2008 sudah diputuskan di DPRD, jadi harus koordinasi dengan semua elemen pemerintahan.
Di bagian akhir, Syamsul Arifin menyampaikan kepada masyarakat secara umum, bahwa kemenangan ini adalah kemenangan masyarakat Sumatera Utara. “Saya dan Mas Gatot setelah dilantik sebagai gubernur dan wakil gubernur adalah milik masyarakat, bukan milik partai politik. Karena tugas gubernur adalah abdi rakyat,” katanya.
Namun, dia meminta kepada seluruh elemen masyarakat untuk menunggu keputusan KPU siapa calon terpilih dengan damai. Diimbau, siapa pun yang dipilih rakyat, semua harus berlapang dada, ujar Syamsul Arifin. (sug/foto: ferdy)
Teks FotoTEMU PERS: Pasangan Cagubsu-Cawagubsu, Syamsul Arifin (kiri) didampingi Gatot Pudjo Nugroho memberikan keterangan pers sambil melinangkan air mata di Kantor Kemenangan Syampurno, Rabu (16/4). Pasangan nomor urut lima ini berdasarkan hasil quick count (perhitungan cepat) oleh Lembaga survei Indonesia untuk sementara unggul dari pasangan lainnya hingga mencapai suara 28,72 persen.

Tidak ada komentar: