Kisah
ini sangat terkenal baik bagi penganut agama Islam atau Kristen.
Ashabul Kahfi dalam Islam yaitu kisah yang menceritakan 7 pemuda yang
mendapat petunjuk dan beriman kepada Allah lalu tertidur lelap dalam gua
selama 309 tahun. Mereka melarikan diri dari kekejaman raja Dikyanus.
Kejadian yang hampir mirip juga pernah terjadi pada beberapa kisah yang
sudah pernah kami ulas sebelumnya (Baca: Ajaib, Terbangun setelah tidur
panjang 19 Tahun). Sekarang mari kita kupas dimana resep rahasia tidur
panjang tersebut berasal
Makanan
Kehebatan Ilmu manusia (ilmuwan) :
Cairan
kombinasi es & garam yang disuntikkan dalam tubuh agar suhu darah
menurun. Lumayan drop dari 37°C s/d 10°C. Apabila suhu darah sudah drop
tentu saja metabolisme tubuh pun ikut turun. At least, ini sudah diuji
coba pada seekor babi & berhasil. Namun ini hanya berhasil dalam
beberapa jam saja.
Menurut
para ahli dari University of California & Safar Centre for
Resuscitation Research at the University of Pittsburgh, tempo bisa
diperpanjang hingga hitungan hari, minggu bahkan bulan dengan catatan
tubuh harus diberi makan dalam bentuk tetes yang dialirkan ke pembuluh
darah.
Hanya konsekuensi hibernasi : rambut & kuku akan tetap tumbuh. Umur pun tetap bertambah.
Kehebatan Ilmu Allah (Ashabul Kahfi) :
Tidak
ada asupan makanan apalagi minuman karena para pemuda itu tidur
non-stop selama 300 tahun. Yang luar biasa umur tak bertambah
sedikitpun.
Kotoran/ Tinja
Kehebatan Ilmu manusia (ilmuwan):
Sampai
saat ini para peneliti masih kesulitan mengatasi urusan yang satu ini.
Di antara binatang yang mengadopsi sistem hibernasi pun hanya beruang
saja yang tidak punya masalah buang air besar.
Kehebatan Ilmu Allah :
Mereka
tidak memiliki masalah ini. Apa dalilnya? Apakah anda punya argumentasi
yang dapat menjelaskan seseorang yang tidak pernah mendapat asupan
makanan & minuman sama sekali tapi masih bisa mengeluarkan kotoran?
Bisa-bisa dehidrasi, dong? Jadi no input, no output!
Cahaya
Kehebatan Ilmu manusia (ilmuwan) :
Para
ahli nampaknya belum melirik faktor yang satu ini untuk mempertahankan
kondisi tubuh. Yang diyakini saat ini menggunakan sistem “drowning in
icy water” alias tubuh direndam dalam air es. Metode ini terbukti mampu
mengobati tubuh yang terluka atau menyelamatkan pasien serangan jantung
setelah “mati” dalam beberapa jam.
Kehebatan Ilmu Allah :
Coba perhatikan petikan ayat ke-17 :
“Kamu
akan melihat matahari ketika terbit, condong dari gua mereka ke sebelah
kanan, dan bila matahari terbenam menjauhi mereka ke sebelah kiri.”
Dalam medis pun sinar matahari dianggap penting untuk pembersihan, penguatan tulang & kulit dan manfaat lainnya.
Dalam
tafsir Al-Qurthubi mengatakan,”Ayat ‘bila matahari terbenam menjauhi
mereka ke sebelah kiri‘, maksudnya adalah bagian kiri matahari mengenai
mereka karena sengatannya. Sinar matahari memperbaiki tubuh mereka. Ayat
itu dalam hal ini menegaskan bahwa Allah SWT menempatkan mereka di gua
yang karakteristiknya unik. Mungkin jika arsitektur gua yang berbeda
hasil akhirnya bisa jadi berbeda. Malah, bisa-bisa tubuh terpanggang
gara-gara matahari siang!
Lihatlah
betapa Maha Besarnya Allah SWT yang telah membuat mekanisme hibernasi
begitu sempurna sehingga usia tak sedikitpun bertambah. Sebuah Rahasia
Illahi tak tebantahkan yang terbukti pada diri manusia di dunia. Tetapi
mengapa "kalian" dustakan ?
##########
Oleh : Abdul Haris Booegies
Peminat Masalah Agama
Usia merupakan berkah bagi manusia. Dengan umur tersebut kita melewati waktu. Sementara di dalam waktu tersedia rupa-rupa profesi. Usia dan tempo sesungguhnya bergerak ke dua arah. Satu menuju pada kebaikan, lainnya ke keburukan.
Umur serta waktu yang bertabir rahasia jelas wajib dipakai secara positif. Ketika usia wassalam dari dunia, berarti sang kala tak lagi berfaedah.
Saat berdoa kepada Allah, hampir semua bani Adam mengharapkan umur panjang. Dari aspek religius, tentu usia di tangan Allah. Manusia hanya berikhtiar agar tetes rahmat Sang Khaliq turun guna memperoleh bonus umur.
Usia di tangan Allah! Kendati demikian, Allah tetap mencurahkan kasih sayang lewat konstruksi ilmiah. Al-Qur’an menegaskan kalau para penghuni gua (Ashabul Kahfi) tertidur karena telinga mereka disumbat. Elemen itu menandaskan jika secara medis seseorang bisa mengalami hibernasi beberapa hari dengan metode menutup telinganya.
Hibernasi merupakan kondisi ketidakaktifan sekaligus penurunan metabolisme. Hibernasi membuat rendah suhu badan. Pernafasan pun menjadi perlahan. Sedangkan kecepatan metabolisme menurun. Kondisi tubuh begitu dialami Ashabul Kahfi. “Andai kamu menyaksikannya, kamu pasti berpaling melarikan diri. Hatimu penuh ketakutan terhadap mereka” (al-Kahfi:18).
Sesudah menyumpal telingannya, maka, orang yang mengalami hibernasi harus ditempatkan di suatu ruang khusus. Ia mesti terisolir dari hiruk-pikuk keseharian.
Hibernasi secara sederhana pernah menimpa Mitsutaka Uchikoshi. Pada 7 Oktober 2006, ia terjatuh di gunung Rokko, Jepang. Pengusaha berumur 35 tahun tersebut akhirnya tergeletak tanpa pertolongan selama 24 hari dalam kondisi hipotermia. Organ-organ raga Uchikoshi tak berfungsi. Ia akhirnya pulih berkat penanganan tim medis.
Teknologi hibernasi merupakan ilmu spektakuler di masa depan. Sebab, dianggap dapat membantu astronot di luar angkasa. Selain itu, hibernasi membuat manusia awet muda. Hibernasi menjadi landasan anti-penuaan. Orang tetap belia sekalipun masa hidupnya telah mengarungi deretan tahun.
Serikat Decapolis
Al-Qur’an tidak merinci identitas pemuda penghuni gua. Mereka cuma diwartakan sebagai insan dengan kalbu bertabur tauhid. Dari observasi mendetail yang terus terkuak, maka, termaktub bila mereka berasal dari kalangan cendekiawan. Profesinya yakni penasehat Raja Diqyanius.
Status mereka jelas menentukan saga Ashabul Kahfi. Kalau saja mereka sekedar gembel, tentu, penguasa tak ambil pusing. Maklum, sekali sabet niscaya komplotan tersebut mampus terjengkang. Jika mereka punya kedudukan, berarti prahara bagi istana. Seorang jenderal bintang tiga yang melawan lembaganya pasti memiliki efek gigantik. Berbeda bila kopral berambisi menentang markasnya. Kalau ia dihabisi, sejarah otomatis tidak sudi mengenangnya. Tiada penghormatan buatnya kecuali caci-maki pedih nan perih dari institusinya.
Al-Qur’an yang diwahyukan kepada Maha Rasul Muhammad, tak menukil nama pahlawan tauhid yang tidur selama 309 tahun. Segi itu diabaikan al-Qur’an lantaran sejarah bisa ditelisik lewat gebyar modernisasi dan globalisasi yang serba matematis. Penemuan aneka prasasti memungkinkan manusia menyimpulkan sejarah.
Kini, ada riwayat jika nama mereka ialah Maximilianus, Solidanus, Martinus, Yonasius, Talmikho berikut Yamanis. Petinggi tersebut dilengkapi seorang penggembala kambing bernama Antonius dengan anjing yang dipanggil Genesius. Mereka menetap di Kota Philadelphia dengan Raja Diaclitianus atau Decius. Sekarang, Philadelphia tiada lain Kota Amman. Ketika narasi bermula, Imperium Romawi membangun serikat Decapolis yang berpusat di Philadelphia.
Versi Islam hikayat penghuni gua memaklumkan bila nama mereka yaitu Tamlikha, Miksalmina, Mikhaslimina, Martelius, Casitius serta Sidemius. Keenam individu itu tertera sebagai penasehat Raja Diqyanius. Lokasi peristiwa terjadi di Imperium Romawi. Mereka mendiami Kota Aphesus (Ephese). Aphesus berganti nama menjadi Tharsus (Tarse) sesudah kedatangan Islam. Dewasa ini, kota Tharsus terletak di wilayah Turki.
Dalam sebuah acara, keenam pembesar tersebut menentang ketuhanan Raja Diqyanius. Mereka muak dengan pengakuannya sebagai tuhan. Apalagi, rezimnya serba represif. Cacat moral dengan ragam tindak kriminal bergentayangan. Kelompok pembangkang itu malahan mendiskreditkan Jupiter, Apollo, Jianus, Diana dan Herakel sebagai patung tanpa secuil otoritas. Aksi brilian mereka dengan mencemooh berhala Romawi, membuatnya digiring ke bui. Di penjara yang jorok, mereka rupanya sanggup meloloskan diri.
Dalam pelarian tersebut, mereka bersua dengan seorang penggembala kambing bersama anjingnya. Anjing hitam itu bernama Qithmir. Mereka lantas melarikan diri ke gua Washid atau Kheram di lereng gunung Naglus.
Mitochondrial Coupling
Gua tempat persembunyian Ashabul Kahfi punya desain unik. Pasalnya, cahaya surya leluasa masuk di waktu pagi serta petang. “Kamu melihat matahari tatkala terbit, condong ke kanan dari gua mereka. Kalau terbenam, mentari menjauhinya ke kiri” (al-Kahfi: 17).
Bagian dalam liang begitu luas. “Mereka berada di ruang luas dalam gua” (al-Kahfi: 17). Suasana gua yang lapang membuat oksigen tetap memadai. Hingga, aroma kesegaran udara cukup memadai bagi pemuka Aphesus.
Kala tidur dalam gua, maka, Allah mengawasinya. Badan mereka di bolak-balik supaya tidak kesemutan. Faktor tersebut juga untuk menghindarkan mereka dari iritasi kulit. Jasmani mereka di balik ke sebelah kanan atau kiri agar sinar surya menguatkan tulang dan kulitnya “Kami bolak-balik mereka ke kanan-kiri” (al-Kahfi: 18).
Di bibir liang gunung, berjaga anjingnya. “Anjing mereka menjulurkan kedua kaki depannya di ambang mulut gua” (al-Kahfi: 18).
Silsilah historis Ashabul Kahfi menunjukkan kepada kita dua aspek pokok. Pertama, tauhid tak pernah kalah oleh kelaliman penguasa. Hari ini mereka diburu sebagai buronan. Esok sosoknya menjulang tinggi oleh sanjungan. Kedua, Ashabul Kahfi menegaskan jika usia dapat direkonstruksi secara medis. Surat al-Kahfi merupakan blue print rekayasa biologis di bidang hibernasi.
Hewan yang kerap hibernasi antara lain beruang, tupai, kelinci, tazmania Australia serta marsupilami Afrika. Teknologi hibernasi paling memukau ditemukan pada katak bawah tanah (cyclorana alboguttata). Reptil itu bisa hidup terkubur dalam tanah tanpa makan maupun minum. Katak spesial tersebut enteng tidur berkat sel mitochondria. Makhluk vertebrata itu mampu memaksimalkan energinya untuk bertahan hidup lewat proses mitochondrial coupling.
Pada esensinya, kisah penghuni gua membeberkan kepada kita perihal iman dan sains. Walau al-Qur’an diturunkan di gurun gersang, namun, himpunan ayatnya kaya makna. Tiap alfabetnya mengairi damba dahaga insan beriman. Bukti-bukti terus mengalir dari al-Qur’an.
Surat-surat Ilahi tersebut dari hari ke hari mengasah daya nalar demi menggapai gagasan gemilang. Sementara kitab suci itu sendiri tidak jua mengering. Ide-ide cemerlang nan orisinal tanpa jeda selalu tersembur membuncah. Maha Suci Allah dengan segala ilmu-Nya. (*)
Peminat Masalah Agama
Usia merupakan berkah bagi manusia. Dengan umur tersebut kita melewati waktu. Sementara di dalam waktu tersedia rupa-rupa profesi. Usia dan tempo sesungguhnya bergerak ke dua arah. Satu menuju pada kebaikan, lainnya ke keburukan.
Umur serta waktu yang bertabir rahasia jelas wajib dipakai secara positif. Ketika usia wassalam dari dunia, berarti sang kala tak lagi berfaedah.
Saat berdoa kepada Allah, hampir semua bani Adam mengharapkan umur panjang. Dari aspek religius, tentu usia di tangan Allah. Manusia hanya berikhtiar agar tetes rahmat Sang Khaliq turun guna memperoleh bonus umur.
Usia di tangan Allah! Kendati demikian, Allah tetap mencurahkan kasih sayang lewat konstruksi ilmiah. Al-Qur’an menegaskan kalau para penghuni gua (Ashabul Kahfi) tertidur karena telinga mereka disumbat. Elemen itu menandaskan jika secara medis seseorang bisa mengalami hibernasi beberapa hari dengan metode menutup telinganya.
Hibernasi merupakan kondisi ketidakaktifan sekaligus penurunan metabolisme. Hibernasi membuat rendah suhu badan. Pernafasan pun menjadi perlahan. Sedangkan kecepatan metabolisme menurun. Kondisi tubuh begitu dialami Ashabul Kahfi. “Andai kamu menyaksikannya, kamu pasti berpaling melarikan diri. Hatimu penuh ketakutan terhadap mereka” (al-Kahfi:18).
Sesudah menyumpal telingannya, maka, orang yang mengalami hibernasi harus ditempatkan di suatu ruang khusus. Ia mesti terisolir dari hiruk-pikuk keseharian.
Hibernasi secara sederhana pernah menimpa Mitsutaka Uchikoshi. Pada 7 Oktober 2006, ia terjatuh di gunung Rokko, Jepang. Pengusaha berumur 35 tahun tersebut akhirnya tergeletak tanpa pertolongan selama 24 hari dalam kondisi hipotermia. Organ-organ raga Uchikoshi tak berfungsi. Ia akhirnya pulih berkat penanganan tim medis.
Teknologi hibernasi merupakan ilmu spektakuler di masa depan. Sebab, dianggap dapat membantu astronot di luar angkasa. Selain itu, hibernasi membuat manusia awet muda. Hibernasi menjadi landasan anti-penuaan. Orang tetap belia sekalipun masa hidupnya telah mengarungi deretan tahun.
Serikat Decapolis
Al-Qur’an tidak merinci identitas pemuda penghuni gua. Mereka cuma diwartakan sebagai insan dengan kalbu bertabur tauhid. Dari observasi mendetail yang terus terkuak, maka, termaktub bila mereka berasal dari kalangan cendekiawan. Profesinya yakni penasehat Raja Diqyanius.
Status mereka jelas menentukan saga Ashabul Kahfi. Kalau saja mereka sekedar gembel, tentu, penguasa tak ambil pusing. Maklum, sekali sabet niscaya komplotan tersebut mampus terjengkang. Jika mereka punya kedudukan, berarti prahara bagi istana. Seorang jenderal bintang tiga yang melawan lembaganya pasti memiliki efek gigantik. Berbeda bila kopral berambisi menentang markasnya. Kalau ia dihabisi, sejarah otomatis tidak sudi mengenangnya. Tiada penghormatan buatnya kecuali caci-maki pedih nan perih dari institusinya.
Al-Qur’an yang diwahyukan kepada Maha Rasul Muhammad, tak menukil nama pahlawan tauhid yang tidur selama 309 tahun. Segi itu diabaikan al-Qur’an lantaran sejarah bisa ditelisik lewat gebyar modernisasi dan globalisasi yang serba matematis. Penemuan aneka prasasti memungkinkan manusia menyimpulkan sejarah.
Kini, ada riwayat jika nama mereka ialah Maximilianus, Solidanus, Martinus, Yonasius, Talmikho berikut Yamanis. Petinggi tersebut dilengkapi seorang penggembala kambing bernama Antonius dengan anjing yang dipanggil Genesius. Mereka menetap di Kota Philadelphia dengan Raja Diaclitianus atau Decius. Sekarang, Philadelphia tiada lain Kota Amman. Ketika narasi bermula, Imperium Romawi membangun serikat Decapolis yang berpusat di Philadelphia.
Versi Islam hikayat penghuni gua memaklumkan bila nama mereka yaitu Tamlikha, Miksalmina, Mikhaslimina, Martelius, Casitius serta Sidemius. Keenam individu itu tertera sebagai penasehat Raja Diqyanius. Lokasi peristiwa terjadi di Imperium Romawi. Mereka mendiami Kota Aphesus (Ephese). Aphesus berganti nama menjadi Tharsus (Tarse) sesudah kedatangan Islam. Dewasa ini, kota Tharsus terletak di wilayah Turki.
Dalam sebuah acara, keenam pembesar tersebut menentang ketuhanan Raja Diqyanius. Mereka muak dengan pengakuannya sebagai tuhan. Apalagi, rezimnya serba represif. Cacat moral dengan ragam tindak kriminal bergentayangan. Kelompok pembangkang itu malahan mendiskreditkan Jupiter, Apollo, Jianus, Diana dan Herakel sebagai patung tanpa secuil otoritas. Aksi brilian mereka dengan mencemooh berhala Romawi, membuatnya digiring ke bui. Di penjara yang jorok, mereka rupanya sanggup meloloskan diri.
Dalam pelarian tersebut, mereka bersua dengan seorang penggembala kambing bersama anjingnya. Anjing hitam itu bernama Qithmir. Mereka lantas melarikan diri ke gua Washid atau Kheram di lereng gunung Naglus.
Mitochondrial Coupling
Gua tempat persembunyian Ashabul Kahfi punya desain unik. Pasalnya, cahaya surya leluasa masuk di waktu pagi serta petang. “Kamu melihat matahari tatkala terbit, condong ke kanan dari gua mereka. Kalau terbenam, mentari menjauhinya ke kiri” (al-Kahfi: 17).
Bagian dalam liang begitu luas. “Mereka berada di ruang luas dalam gua” (al-Kahfi: 17). Suasana gua yang lapang membuat oksigen tetap memadai. Hingga, aroma kesegaran udara cukup memadai bagi pemuka Aphesus.
Kala tidur dalam gua, maka, Allah mengawasinya. Badan mereka di bolak-balik supaya tidak kesemutan. Faktor tersebut juga untuk menghindarkan mereka dari iritasi kulit. Jasmani mereka di balik ke sebelah kanan atau kiri agar sinar surya menguatkan tulang dan kulitnya “Kami bolak-balik mereka ke kanan-kiri” (al-Kahfi: 18).
Di bibir liang gunung, berjaga anjingnya. “Anjing mereka menjulurkan kedua kaki depannya di ambang mulut gua” (al-Kahfi: 18).
Silsilah historis Ashabul Kahfi menunjukkan kepada kita dua aspek pokok. Pertama, tauhid tak pernah kalah oleh kelaliman penguasa. Hari ini mereka diburu sebagai buronan. Esok sosoknya menjulang tinggi oleh sanjungan. Kedua, Ashabul Kahfi menegaskan jika usia dapat direkonstruksi secara medis. Surat al-Kahfi merupakan blue print rekayasa biologis di bidang hibernasi.
Hewan yang kerap hibernasi antara lain beruang, tupai, kelinci, tazmania Australia serta marsupilami Afrika. Teknologi hibernasi paling memukau ditemukan pada katak bawah tanah (cyclorana alboguttata). Reptil itu bisa hidup terkubur dalam tanah tanpa makan maupun minum. Katak spesial tersebut enteng tidur berkat sel mitochondria. Makhluk vertebrata itu mampu memaksimalkan energinya untuk bertahan hidup lewat proses mitochondrial coupling.
Pada esensinya, kisah penghuni gua membeberkan kepada kita perihal iman dan sains. Walau al-Qur’an diturunkan di gurun gersang, namun, himpunan ayatnya kaya makna. Tiap alfabetnya mengairi damba dahaga insan beriman. Bukti-bukti terus mengalir dari al-Qur’an.
Surat-surat Ilahi tersebut dari hari ke hari mengasah daya nalar demi menggapai gagasan gemilang. Sementara kitab suci itu sendiri tidak jua mengering. Ide-ide cemerlang nan orisinal tanpa jeda selalu tersembur membuncah. Maha Suci Allah dengan segala ilmu-Nya. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar