Gambar yang dirilis pemerintah Iran, Senin (22/2), memperlihatkan Presiden Mahmoud Ahmadinejad memeriksa fasilitas nuklir Iran di Natanz.
Iran mengatakan, Senin (22/2), pihaknya berencana membangun dua fasilitas pengayaan uranium baru mulai Maret di lokasi-lokasi tersembunyi di pegunungan untuk menghindari serangan udara musuh. Pengumuman kepala badan atom Iran Ali Akbar Salehi ini dikeluarkan tak lama setelah Jenderal AS David Petraeus memperingatkan agar Washington sekarang meneruskan “jalan tekanan” terhadap Iran untuk menggagalkan program nuklirnya yang terus maju.
“Insya Allah dalam tahun depan Iran (mulai Maret) seperti yang diperintahkan oleh presiden (Mahmoud Ahmadinejad), kami mungkin memulai pembangunan dua fasilitas pengayaan uranium,” kata Salehi kepada kantor berita ISNA.
Ia mengatakan kemampuan pengayaan fasilitas-fasilitas baru akan sama dengan fasilitas yang sudah ada di kota Natanz, Iran Tengah, tempat Teheran menyuling uranium meskipun terkena tiga sanksi baru PBB.
Menurut laporan badan pengawas nuklir PBB, Iran telah memasang 8.610 sentrifuge (alat pemisah) di Natanz, alat yang berputar dengan kecepatan supersonik untuk memperkaya uranium. Dari jumlah ini, 3.772 alat pemisah secara aktif memperkaya uranium dibawah pengawasan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA).
Para pejabat Iran berpendapat Natanz mempunyai kapasitas tahunan untuk memproduksi sekitar 30 ton uranium yang diperkaya. Menurut IAEA, republik Islam Iran saat ini memiliki sekitar 2.065 kilogram uranium yang diperkaya berkadar rendah.
Salehi mengatakan fasilitas-fasilitas baru itu akan dilengkapi dengan alat pemisah generasi baru dan fasilitas-fasilitas itu akan tersembunyi di pegunungan untuk melindungi mereka dari “setiap serangan”.
Washington dan sekutunya Israel tidak mengenyampingkan serangan militer terhadap fasilitas-fasilitas nuklir Iran. Hari Minggu (21/2), Petraeus mengatakan AS akan meningkatkan tekanan terhadap republik Islam itu.
“Saya kira tidak seorangpun pada akhirnya kali ini bisa mengatakan AS dan lainnya tidak memberikan Iran setiap kesempatan untuk memecahkan masalah-masalah itu secara diplomatik,” kata Petraeus, panglima Komandan Pusat AS.
Analisa, (AFP/hr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar