Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengkategorikan, pendaratan darurat pesawat Cessna sebagai insiden serius.
"Kejadian itu adalah insiden serius dan wajib dilakukan investigasi oleh KNKT," kata Ketua KNKT, Tatang Kurniadi, saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Pesawat Cessna dengan nomor penerbangan C-172 dan register PK-SDQ dengan tiga penumpang, Rabu (29/10) sekitar pukul 08.15 WIB mendarat darurat di tol Cikampek Km 71.400.
Lokasi pendaratan tepatnya dari arah Jakarta menuju Cikampek, di Desa Kamojing, Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang.
Tiga penumpang pesawat tersebut adalah instruktur Ratu Farha (47) warga Desa Prapen, Tenggilis, Surabaya, Jawa Timur, pilot Edo (18) warga Vila Melati Mas Blok H, Legok, Tangerang, Provinsi Banten, dan Nurul Huda (32) warga Vila Melati Mas Blok H, Legok, Tangerang.
Menurut Tatang, kejadian tersebut tergolong serius karena dugaan penyebabnya adalah matinya mesin dan untungnya, pilot dan kru segera lakukan pendaratan darurat di tol.
"Jika mendarat darurat di sawah, prediksi kami, lebih fatal akibatnya," katanya.
Tatang mengakui, investigasi terhadap peristiwa hanya mengandalkan catatan penerbangan dan saksi-saksi karena pesawat memang tak dilengkapi kotak hitam.
Jika dugaan awal memang berawal dari matinya mesin, maka KNKT akan memberikan rekomendasi utama kepada operator agar melakukan pemeriksaan dan perawatan mesin pesawat secara ganda. "Artinya ceknya berlapis," katanya.
Tatang memperkirakan laporan final peristiwa tersebut akan disampaikan ke publik melalui website KNKT dalam 1-2 bulan lagi.
Terhadap peran pengawasan oleh pemerintah pada pesawat itu, Tatang menegaskan bahwa kondisi perijinan dan persyaratan administrasi lainnya, masih berlaku.
"Keterangan kelaikan pesawat dan lain-lain, masih berlaku hingga April-Maret 2009. Artinya, pengawasan pemerintah jalan," kata Tatang.
Pesawat dalam misi latihan dari Bandara Halim Perdana Kusuma menuju Cirebon itu, saat mendarat darurat tidak langsung berhenti, namun sempat menyusuri jalan tol, sepanjang sekira setengah kilometer.
Dugaan sementara, pesawat tersebut secara tiba-tiba kehabisan tenaga (loss power), dan bahan bakarnya masih ada.
Sejak pukul 12.00 WIB, pesawat mulai dievakuasi ke rest area tol Cikampek terdekat. Sempat terjadi kemacetan ketika petugas mengevakuasi pesawat, karena dilakukan dengan cara didorong secara beramai-ramai hingga menutup ruas jalan.
Akibatnya, kendaraan yang melintas di tol Cikampek itu tidak bisa melintas. Informasi yang dihimpun Antara sebelumnya, rencananya pesawat itu tidak bisa langsung dievakuasi ke Jakarta, karena tidak bisa terbang.
Karena itu, hanya bisa dievakuasi sementara di rest area terdekat, yakni rest area ruas tol Cikampek dari arah Cikampek menuju Jakarta. (Ant)
Kamis, Oktober 30, 2008
Rabu, Oktober 29, 2008
Pemerintah Gariskan 10 Kebijakan Atasi Gejolak Keuangan
Pemerintah menggariskan sepuluh kebijakan untuk mengatasi gejolak keuangan, di antaranya membeli kembali Surat Utang Negara (SUN) dan menurunkan pungutan ekspor (PE) CPO menjadi nol persen.
Kebijakan itu dihasilkan pada rapat kabinet terbatas di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa malam, yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan juga dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla serta jajaran menteri Kabinet Indonesia Bersatu dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Boediono.
Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam keterangan pers usai rapat menjelaskan pembelian kembali SUN dilakukan untuk menjaga kepercayaan pelaku pasar terhadap SUN dengan melakukan stabilisasi pasar SUN.
Pembelian kembali, menurut Menkeu, dilakukan untuk memberi sinyal bahwa pemerintah dan BI memberi perhatian kepada surat berharga mereka dan untuk meyakinkan pasar bahwa surat itu bukanlah barang tidak berharga.
"Pembelian kembali SUN dilakukan secara bertahap dalam jumlah yang terukur," ujarnya.
Namun, Menkeu maupun Gubernur BI belum menyebutkan jumlah dana yang dialokasikan pemerintah untuk pembelian kembali SUN tersebut.
"'Buy back' nanti akan dibahas antara Depkeu dan BI. Jumlahnya cukup untuk mempengaruhi. Berapanya lihat saja nanti setelah terjadi," ujar Boediono.
Pemerintah juga melakukan langkah untuk menjaga kesinambungan neraca pembayaran dan devisa dengan mewajibkan seluruh BUMN menempatkan seluruh hasil valuta asingnya di bank dalam negeri.
BUMN diwajibkan menyimpan dananya dalam satu kliring "house" dan melaporkan informasi tentang penghasilan dan kebutuhan valas ke Kantor Kementerian Negara BUMN.
Transaksi itu pun dilaksanakan melalui bank-bank BUMN dengan laporan yang harus diperbarui setiap hari.
Untuk menjaga stabilitas likuiditas dan mencegah terjadinya kompetisi bunga, BUMN juga telah diinstruksikan agar tidak melakukan pemindahan dana dari bank ke bank.
Untuk menjaga kesinambungan neraca pembayaran atau devisa dan mempercepat pembangunan infrastruktur, pemerintah memutuskan mempercepat pelaksanaan proyek-proyek yang sudah mendapat komitmen pembiayaan bilateral maupun multilateral.
"Berbagai proyek pemerintah yang dibiayai oleh pinjaman asing diusahakan segera mendapat 'approval' sehingga pinjaman itu segera masuk ke 'account' pemerintah dan menambah valuta asing yang masuk ke kita," jelas Sri Mulyani.
Untuk menjaga kesinambungan neraca, pemerintah juga akan memanfaatkan bilateral "swap arrangement" yang telah disepakati oleh negara ASEAN+3 yakni China, Korea, dan Jepang.
"Ini akan dilakukan untuk menjaga-jaga neraca pembayaran. Sekarang sedang disiapkan mekanismenya," ujar Sri Mulyani.
Sedangkan untuk menjaga keberlangsungan ekspor dengan memberikan garansi terhadap risiko pembayaran dari pembeli, pemerintah dan BI akan menyediakan fasilitas rediskonto wesel ekspor "with recourse" yang mulai berlaku 1 November 2008.
"Tujuannya untuk menjaga agar ekspor tetap dapat berjalan dengan memberikan garansi terhadap resiko pembayaran. Pemerintah akan melakukan monitoring ketat agar fasilitas ini tidak disalahgunakan oleh eskportir, misalnya seperti ekspor fiktif," tutur Sri Mulyani.
Untuk menjaga keberlangsungan ekonomi sektor riil, pemerintah mengambil kebijakan untuk menyelamatkan pasar ekspor minyak kelapa sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO).
Mulai 1 November 2008, pemerintah mengurangi PE CPO menjadi nol persen dari sebelumnya 2,5 persen.
Sedangkan untuk mencegah impor barang ilegal yang diduga akan masuk ke Indonesia secara sistemik, pemerintah akan menerbitkan ketentuan pembatasan impor barang tertentu yang mulai berlaku 1 November 2008.
Komoditi yang dikenakan pembatasan impor adalah garmen, elektronika, makanan dan minuman, mainan anak-anak, sepatu, dan hanya bisa diimpor oleh importir terdaftar dengan kewajiban dilakukan verifikasi di pelabuhan muat.
Pelabuhan untuk membongkar komoditi tersebut pun hanya bisa dilakukan di tempat yang telah ditentukan, yaitu Pelabuhan Tanjung Priok, Tanjung Emas, Tanjung Perak, Belawan, Makassar, dan dua bandara yakni Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Juanda.
Pemerintah juga akan menerbitkan peraturan Mendag berlaku sejak 1 November 2008 tentang pembentukan gugus tugas terpadu antar instansi terkait guna meningkatkan pengawasan terhadap barang-barang yang beredar.
Sedangkan untuk menjaga kesinambungan fiskal 2009, pemerintah telah berdiskusi dengan DPR agar RAPBN 2009 yang akan disetujui DPR pada Kamis, 28 Oktober 2008, dapat diubah secara fleksibel untuk menghadapi imbas krisis ekonomi global yang diperkirakan masih terjadi sampai tahun depan.
"Situasi ini diperkirakan akan berlangsung sampai 2009, sehingga pemerintah dimungkinkan melakukan perubahan APBN tanpa mengurangi hak-hak DPR," ujar Sri Mulyani.
Sepuluh kebijakan yang diambil pemerintah untuk mengatasi gejolak pasar keuangan, menurut Menkeu, diambil sebagai langkah untuk melindungi tiga pilar yang terus dijaga pemerintah, yaitu keseimbangan neraca pembayaran, kredibilitas BI, serta kredibilitas APBN.
"Tujuan kebijakan ini untuk menjaga ekonomi agar tidak mengalami gangguan terlalu banyak dan sebagai respon terhadap kesulitan-kesulitan dihadapi pelaku ekonomi," ujarnya.
Pemerintah, lanjut Menkeu, tetap mengikuti perkembangan kondisi keuangan terakhir dan terus menyusun rencana-rencana kerja mengikuti perkembangan tersebut. (Ant)
Kebijakan itu dihasilkan pada rapat kabinet terbatas di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa malam, yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan juga dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla serta jajaran menteri Kabinet Indonesia Bersatu dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Boediono.
Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam keterangan pers usai rapat menjelaskan pembelian kembali SUN dilakukan untuk menjaga kepercayaan pelaku pasar terhadap SUN dengan melakukan stabilisasi pasar SUN.
Pembelian kembali, menurut Menkeu, dilakukan untuk memberi sinyal bahwa pemerintah dan BI memberi perhatian kepada surat berharga mereka dan untuk meyakinkan pasar bahwa surat itu bukanlah barang tidak berharga.
"Pembelian kembali SUN dilakukan secara bertahap dalam jumlah yang terukur," ujarnya.
Namun, Menkeu maupun Gubernur BI belum menyebutkan jumlah dana yang dialokasikan pemerintah untuk pembelian kembali SUN tersebut.
"'Buy back' nanti akan dibahas antara Depkeu dan BI. Jumlahnya cukup untuk mempengaruhi. Berapanya lihat saja nanti setelah terjadi," ujar Boediono.
Pemerintah juga melakukan langkah untuk menjaga kesinambungan neraca pembayaran dan devisa dengan mewajibkan seluruh BUMN menempatkan seluruh hasil valuta asingnya di bank dalam negeri.
BUMN diwajibkan menyimpan dananya dalam satu kliring "house" dan melaporkan informasi tentang penghasilan dan kebutuhan valas ke Kantor Kementerian Negara BUMN.
Transaksi itu pun dilaksanakan melalui bank-bank BUMN dengan laporan yang harus diperbarui setiap hari.
Untuk menjaga stabilitas likuiditas dan mencegah terjadinya kompetisi bunga, BUMN juga telah diinstruksikan agar tidak melakukan pemindahan dana dari bank ke bank.
Untuk menjaga kesinambungan neraca pembayaran atau devisa dan mempercepat pembangunan infrastruktur, pemerintah memutuskan mempercepat pelaksanaan proyek-proyek yang sudah mendapat komitmen pembiayaan bilateral maupun multilateral.
"Berbagai proyek pemerintah yang dibiayai oleh pinjaman asing diusahakan segera mendapat 'approval' sehingga pinjaman itu segera masuk ke 'account' pemerintah dan menambah valuta asing yang masuk ke kita," jelas Sri Mulyani.
Untuk menjaga kesinambungan neraca, pemerintah juga akan memanfaatkan bilateral "swap arrangement" yang telah disepakati oleh negara ASEAN+3 yakni China, Korea, dan Jepang.
"Ini akan dilakukan untuk menjaga-jaga neraca pembayaran. Sekarang sedang disiapkan mekanismenya," ujar Sri Mulyani.
Sedangkan untuk menjaga keberlangsungan ekspor dengan memberikan garansi terhadap risiko pembayaran dari pembeli, pemerintah dan BI akan menyediakan fasilitas rediskonto wesel ekspor "with recourse" yang mulai berlaku 1 November 2008.
"Tujuannya untuk menjaga agar ekspor tetap dapat berjalan dengan memberikan garansi terhadap resiko pembayaran. Pemerintah akan melakukan monitoring ketat agar fasilitas ini tidak disalahgunakan oleh eskportir, misalnya seperti ekspor fiktif," tutur Sri Mulyani.
Untuk menjaga keberlangsungan ekonomi sektor riil, pemerintah mengambil kebijakan untuk menyelamatkan pasar ekspor minyak kelapa sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO).
Mulai 1 November 2008, pemerintah mengurangi PE CPO menjadi nol persen dari sebelumnya 2,5 persen.
Sedangkan untuk mencegah impor barang ilegal yang diduga akan masuk ke Indonesia secara sistemik, pemerintah akan menerbitkan ketentuan pembatasan impor barang tertentu yang mulai berlaku 1 November 2008.
Komoditi yang dikenakan pembatasan impor adalah garmen, elektronika, makanan dan minuman, mainan anak-anak, sepatu, dan hanya bisa diimpor oleh importir terdaftar dengan kewajiban dilakukan verifikasi di pelabuhan muat.
Pelabuhan untuk membongkar komoditi tersebut pun hanya bisa dilakukan di tempat yang telah ditentukan, yaitu Pelabuhan Tanjung Priok, Tanjung Emas, Tanjung Perak, Belawan, Makassar, dan dua bandara yakni Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Juanda.
Pemerintah juga akan menerbitkan peraturan Mendag berlaku sejak 1 November 2008 tentang pembentukan gugus tugas terpadu antar instansi terkait guna meningkatkan pengawasan terhadap barang-barang yang beredar.
Sedangkan untuk menjaga kesinambungan fiskal 2009, pemerintah telah berdiskusi dengan DPR agar RAPBN 2009 yang akan disetujui DPR pada Kamis, 28 Oktober 2008, dapat diubah secara fleksibel untuk menghadapi imbas krisis ekonomi global yang diperkirakan masih terjadi sampai tahun depan.
"Situasi ini diperkirakan akan berlangsung sampai 2009, sehingga pemerintah dimungkinkan melakukan perubahan APBN tanpa mengurangi hak-hak DPR," ujar Sri Mulyani.
Sepuluh kebijakan yang diambil pemerintah untuk mengatasi gejolak pasar keuangan, menurut Menkeu, diambil sebagai langkah untuk melindungi tiga pilar yang terus dijaga pemerintah, yaitu keseimbangan neraca pembayaran, kredibilitas BI, serta kredibilitas APBN.
"Tujuan kebijakan ini untuk menjaga ekonomi agar tidak mengalami gangguan terlalu banyak dan sebagai respon terhadap kesulitan-kesulitan dihadapi pelaku ekonomi," ujarnya.
Pemerintah, lanjut Menkeu, tetap mengikuti perkembangan kondisi keuangan terakhir dan terus menyusun rencana-rencana kerja mengikuti perkembangan tersebut. (Ant)
Jumat, Oktober 17, 2008
Khawatir Krisis Keuangan Berlanjut Harga Minyak dan Emas Dunia Terus Turun
Harga minyak dunia turun drastis, Kamis (16/10), dengan minyak mentah diperdagangkan pada harga 67 dolar per barel, tingkat terendah dalam lebih dari 15 bulan terakhir. Penurunan ini, menurut para analis, terkait dengan krisis keuangan global yang mengurangi permintaan energi dunia.
Harga minyak mentah untuk pengiriman pada bulan November telah merosot ke posisi 67,17 dolar per barel -- titik terendah sejak akhir Mei 2007
"Ketakutan akan krisis keuangan global yang memicu pada berkepanjangannya kemerosotan ekonomi telah membuat permintaan akan minyak berkurang," kata Victor Shum dari konsultan energi Purvin and Gertz.
Trend ini berbanding terbalik dengan yang biasa terjadi saat bulan-bulan akhir tahun, harga minyak cenderung melonjak karena permintaan yang cenderung meningkat.
Banyak analis yang memperkirakan harga minyak akan terus menurun dan Organisasi Pengekspor Minyak Dunia (OPEC) telah pun menurunkan estimasi pertumbuhan minyak dunia karena krisis global yang terjadi saat ini.
Bayang bayang krisis keuangan juga berdampak negatif pada harga emas dan perak, yang terus turun.
Di New York, pada perdagangan Kamis siang, harga emas jatuh lebih dari 6 persen menjadi 792,50 dolar sebelum pulihan sedikit pada harga 798,25/800,75.
Harga perak juga turun, merosot lebih dari 7 persen menjadi 9,50 dolar AS per ounce, tapi pada penutupan perdagangan di New York, Kamis sedikit membaik ke posisi 9,67/9,75 dolar.
“Harga emas dan perak turun karena ketakutan atas prospek ekonomi global saat ini,” kata Tom Hartmann, pedagang emas di Altavest.
Sementara itu di pasar uang, euro dan dolar menguat. Dalam perdagangan Kamis di New York, Euro diperdagangkan pada tingkat 1,33 dari 1,34 dolar sebelumnya.
Sementara itu dolar meningkat menjadi 100,64 yen Jepang dari 100,13 yen sebelum. Euro diperdagangkan pada harga 134,91 yen dari posisi 135,19 yen. Poundsterling Inggris diperdagangkan pada harga 1,7182 dolar dari posisi 1,7271 dolar. (Rtr/tkz)
Harga minyak mentah untuk pengiriman pada bulan November telah merosot ke posisi 67,17 dolar per barel -- titik terendah sejak akhir Mei 2007
"Ketakutan akan krisis keuangan global yang memicu pada berkepanjangannya kemerosotan ekonomi telah membuat permintaan akan minyak berkurang," kata Victor Shum dari konsultan energi Purvin and Gertz.
Trend ini berbanding terbalik dengan yang biasa terjadi saat bulan-bulan akhir tahun, harga minyak cenderung melonjak karena permintaan yang cenderung meningkat.
Banyak analis yang memperkirakan harga minyak akan terus menurun dan Organisasi Pengekspor Minyak Dunia (OPEC) telah pun menurunkan estimasi pertumbuhan minyak dunia karena krisis global yang terjadi saat ini.
Bayang bayang krisis keuangan juga berdampak negatif pada harga emas dan perak, yang terus turun.
Di New York, pada perdagangan Kamis siang, harga emas jatuh lebih dari 6 persen menjadi 792,50 dolar sebelum pulihan sedikit pada harga 798,25/800,75.
Harga perak juga turun, merosot lebih dari 7 persen menjadi 9,50 dolar AS per ounce, tapi pada penutupan perdagangan di New York, Kamis sedikit membaik ke posisi 9,67/9,75 dolar.
“Harga emas dan perak turun karena ketakutan atas prospek ekonomi global saat ini,” kata Tom Hartmann, pedagang emas di Altavest.
Sementara itu di pasar uang, euro dan dolar menguat. Dalam perdagangan Kamis di New York, Euro diperdagangkan pada tingkat 1,33 dari 1,34 dolar sebelumnya.
Sementara itu dolar meningkat menjadi 100,64 yen Jepang dari 100,13 yen sebelum. Euro diperdagangkan pada harga 134,91 yen dari posisi 135,19 yen. Poundsterling Inggris diperdagangkan pada harga 1,7182 dolar dari posisi 1,7271 dolar. (Rtr/tkz)
Langganan:
Postingan (Atom)