navigasi

Rabu, September 30, 2009

Hidayah bagi Sang Diplomat Jerman

''Islam adalah agama rasional dan satu-satunya agama yang menolak adanya dosa warisan.''

Islam adalah agama yang rasional dan universal. Ia bisa diterima dan sesuai dengan akal sehat. Agama Islam adalah rahmat bagi seluruh alam. Sebab, kendati diturunkan di Jazirah Arabia, agama Islam bukan hanya untuk orang Arab, tetapi juga bisa diterima oleh orang yang bukan Arab (Ajam).

Bahkan, ilmu-ilmu dan ajaran yang terkandung dalam Alquran, sesuai dengan pandangan hidup umat manusia. Karena itu, tak heran, bila agama yang dibawa oleh Muhammad SAW ini, dengan mudah diterima oleh orang-orang yang senantiasa menggunakan akal pikirannya. Itulah yang dialami Dr Murad Wilfried Hofmann, mantan Diplomat Jerman. Ia menerima agama Islam, disaat kariernya berada di puncak.

Dr Hofmann, menerima Islam pada 25 September 1980. Ia mengucapkan syahadat di Islamic Center Colonia yang dipimpin oleh Imam Muhammad Ahmad Rasoul. Ia dilahirkan dalam keluarga Katholik Jerman pada 3 Juli 1931. Dia adalah lulusan dari Union College di New York dan kemudian melengkapi namanya dengan gelar Doktor di bidang ilmu hukum dari Universitas Munich, Jerman tahun 1957.

Selain itu, Hofmann dulunya adalah seorang asisten peneliti pada Reform of Federal Civil Procedure. Dan pada tahun 1960, ia menerima gelar LLM dari Harvard Law School. Kemudian, pada tahun 1983-1987, ia ditunjuk menjadi direktur informasi NATO di Brussels. Selanjutnya, ia ditugaskan sebagai diplomat (duta besar) Jerman untuk Aljazair tahun 1987 dan dubes di Maroko tahun 1990-1994. Tahun 1982 ia berumrah, dan 10 tahun (1992) kemudian melaksanakan haji.

Namun, justru sebelum di Aljazair dan Maroko inilah, Hofmann memeluk Islam. Dan ia baru mempublikasikan keislamannya setelah dirinya menulis sebuah buku yang berjudul Der Islam als Alternative (Islam sebagai Alternatif) tahun 1992. Setelah terbit bukunya ini, maka gemparlah Jerman.

Dalam buku tersebut, ia tidak saja menjelaskan bahwa Islam adalah alternatif yang paling baik bagi peradaban Barat yang sudah kropos dan kehilangan justifikasinya, namun secara eksplisit Hofmann mengatakan, bahwa agama Islam adalah agama alternatif bagi masyarakat Barat. Islam tidak menawarkan dirinya sebagai alternatif yang lain bagi masyarakat Barat pasca industri. Karena memang hanya Islam-lah satu-satunya alternatif itu, tulisnya.

Karena itu, tidak mengherankan saat buku itu belum terbit saja telah menggegerkan masyarakat Jerman. Mulanya adalah wawancara televisi saluran I dengan Murad Hofmann. Dan dalam wawancara tersebut, Hofmann bercerita tentang bukunya yang ketika itu sebentar lagi akan terbit itu.Saat wawancara tersebut disiarkan, seketika gemparlah seluruh media massa dan masyarakat Jerman. Dan serentak mereka mencerca dan menggugat Hofmann, hingga mereka membaca buku tersebut. Hal ini tidak hanya dilakukan oleh media massa murahan yang kecil, namun juga oleh media massa yang besar semacam Der Spigel.

Malah pada kesempatan yang lain, televisi Jerman men-shooting Murad Hofmann saat ia sedang melaksanakan shalat di atas Sajadahnya, di kantor Duta Besar Jerman di Maroko, sambil dikomentari oleh sang reporter: Apakah logis jika Jerman berubah menjadi Negara Islam yang tunduk terhadap hukum Tuhan?

Hofmann tersenyum mendengar komentar sang reporter.Jika aku telah berhasil mengemukakan sesuatu, maka sesuatu itu adalah suatu realitas yang pedih. Artinya, Hofmann paham bahwa keislamannya akan membuat warga Jerman marah. Namun ia sadar, segala sesuatu harus ia hadapi apapun resikonya. Dan baginya Islam adalah agama yang rasional dan maju.

Sebagai seorang diplomat, pemikiran Hofmann terkenal sangat brilian. Karena itu pula, ia menambah nama depannya dengan Murad, yang berarti yang dicari. Leopold Weist, seorang Muslim Austria yang kemudian berganti nama menjadi Muhamad Asad, mengatakan, dalam pengertian luas, Murad adalah tujuan, yakni tujuan tertinggi Wilfried Hofmann.

Keislaman Hofmann dilandasi oleh rasa keprihatinannya pada dunia barat yang mulai kehilangan moral. Agama yang dulu dianutnya dirasakannya tak mampu mengobati rasa kekecewaan dan keprihatinannya akan kondisi tersebut.
Apalagi, ketika ia bertugas menjadi Atase di Kedutaan besar Jerman di Aljazair, ia menyaksikan sikap umat Islam Aljazair yang begitu sabar, kuat dan tabah menghadapi berbagai macam ujian dan cobaan dari umat lain. Atas dasar itu dan sikap orang Eropa yang mulai kehilangan jati diri dan moralnya, Hofmann memutuskan untuk memeluk Islam.

Ia merasa terbebani dengan pemikiran manusia yang harus menerima dosa asal (turunan/warisan) dan adanya Tuhan selain Allah. Mengapa Tuhan harus memiliki anak dan kemudian disiksa dan dibunuh di kayu salib untuk menyelamatkan diri sendiri. Ini menunjukkan bahwa Tuhan tidak punya kuasa, tegasnya.

Bahkan, sewaktu masa dalam masa pencarian Tuhan, Hofmann pernah memikirkan tentang keberadaan Allah. ia lalu melakukan analisa terhadap karya-karya filsuf seperti Wittgenstein, Pascal, Swinburn, dan Kant, hingga akhirnya ia dengan yakin menemukan bahwa Tuhan itu ada.

Ia kemudian bertanya; Bagaimana Allah berkomunikasi dengan manusia dan membimbingnya? Disini ia menemukan adanya wahyu yang difirmankan Tuhan. Dan ketika membandingkan agama Yahudi, Kristen, dan Islam, yang umatnya diberi wahyu, Hofmann menemukannya dalam Islam, yang secara tegas menolak adanya dosa warisan.

Ketika manusia berdoa, mereka harusnya tidak berdoa atau meminta kepada tuhan lain selain Allah, sang Pencipta. Seorang Muslim hidup di dunia tanpa pendeta dan tanpa hierarki keagamaan; ketika berdoa, ia tidak berdoa melalui Yesus, Maria, atau orang-orang suci, tetapi langsung kepada Allah, tegasnya.

Hofmann melihat bahwa agama Islam adalah agama yang murni dan bersih dari kesyirikan atau adanya persekutuan Allah dengan makhluknya. Allah tidak beranak dan tidak diperanakkan,ujarnya. Dalam bukunya Der Islam Als Alternative, Annie Marie Schimmel memberikan kata pengantar dengan mengutip kata-kata Goethe.Jika Islam berarti ketundukan dengan penuh ketulusan, maka atas dasar Islam-lah selayaknya kita hidup dan mati.

Dalam bukunya Trend Islam 2000, Hofmann menyebutkan, potensi masa depan peradaban Islam. Ia menjelaskan, ada tiga sikap muslim terhadap masa depan mereka. Yakni, kelompok pesimis (yang melihat perjalanan sejarah selalu menurun), kelompok stagnan (yang melihat sejarah Islam seperti gelombang yang naik turun), dan ketiga kelompok optimis (umat yang melihat masa depannya terus maju). Karena itu, ia mengajak umat Islam untuk senantiasa bersikap optimis dan menatap hari esok yang lebih baik.

Hofmann juga banyak terlibat aktif dalam organisasi keislaman, seperti OKI. Ia senantiasa menyampaikan pemikiranpemikiran briliannya untuk kemajuan Islam. Pada pertengahan September 2009 lalu, ia dinobatkan sebagai Muslim Personality of The Year (Muslim Berkepribadian Tahun Ini), yang diselenggarakan oleh Dubai International Holy Quran Award (DIHQA). Penghargaan serupa pernah diberikan pada Syekh Dr Yusuf al-Qaradhawi.

Islam Agama Rasional

Ada beberapa alasan yang membuat Murad Wilfried Hofmann akhirnya keluar dari Katholik dan memilih Islam. Dan alasan-lasan itu sangat membekas dalam pikirannya.

Tahun 1961, ketika ia bertugas sebagai Atase Kedutaan Besar Jerman di Aljazair, ia mendapati dirinya berada di tengah-tengah perang gerilya berdarah antara tentara Prancis dan Front Nasional Aljazair yang telah berjuang untuk kemerdekaan Aljazair, selama delapan tahun. Disana ia menyaksikan kekejaman dan pembantaian yang dialami penduduk Aljazair. Setiap hari, banyak penduduk Aljazair tewas.

Saya menyaksikan kesabaran dan ketahanan orang-orang Aljazair dalam menghadapi penderitaan ekstrem, mereka sangat disiplin dan menjalankan puasa selama bulan Ramadhan, rasa percaya diri mereka sangat tinggi dengan kemenangan yang akan diraih. Saya sangat salut dan bangga dengan sikap mereka, ujarnya. Alasan lain yang membuatnya memilih Islam, Hofmann adalah seorang penyuka seni dan keindahan.

Islam punya beragam kesenian yang sangat menarik dan indah, termasuk seni arsitekturnya. Hampir semua ruangan dimanifestasikan dalam seni keindahan Islam yang universal. Mulai dari kaligrafi, pola karpet, ruang bangunan dan arsitektur masjid, menunjukkan kuatnya seni Islam, jelasnya. Dari beberapa alasan diatas, persoalan yang benar-benar membuatnya harus memeluk Islam, karena hanya agama ini yang tidak mengajarkan doktrin tentang dosa warisan.

Pernyataan yang terdapat dalam Alquran sangat jelas, rasional dan tegas.Tak ada keraguan bagi saya akan kebenaran Islam dan misi yang dibawa oleh Nabi Muhammad SA, paparnya. sya/berbagai sumber

Biodata
Nama : Wilfried Hofmann
Nama Muslim : Murad Wilfried Hofmann
Lahir : Jerman, 6 September 1931
Masuk Islam : 25 September 1980

Pekerjaan :
*Direktur Informasi NATO di Brussels Belgia
(1983-1987)
*Duta Besar Jerman untuk Aljazair (1987-
1990)
*Duta Besar Jerman untuk Maroko (1990-
1994).
*Penulis






By Republika Newsroom

Belajarlah Sampai ke Negeri China

Beijing - Belajarlah sampai ke negeri China. Mungkin ungkapan itu bukanlah suatu kebetulan jika kita melihat kondisi China dalam satu dekade tahun terakhir. Negara Tirai Bambu ini muncul sebagai raksasa ekonomi yang disegani dunia.

Layaknya sebuah proses belajar, proses menuju kejayaan China tidaklah diperoleh dengan sekejap mata. Kegagalan Revolusi Kebudayaan mungkin menjadi salah satu pengalaman pahit yang pernah dirasakan bangsa China. Diperkirakan 20 jutaan orang tewas dalam revolusi yang diprakarsai Mao Zedong tersebut.

Namun, pengalaman pahit itu justru menginspirasi Deng Xiaoping, bapak
modernisasi ekonomi China. Deng memutuskan China harus unggul dalam sains dan teknologi yang dapat direalisasikan lewat pendidikan. Seperti dicatat oleh Peter Navarro (Letupan-letupan Perang China Mendatang , 2008), secara akumulatif dalam kurun waktu 1978-2004, sebanyak 651.776 putra putri China lulus belajar di luar negeri, kendati yang yang kembali ke China untuk membangun negara hanya 144.975 (22,2 %).

Kesadaran akan pentingnya pendidikan (baca: belajar), juga telah mengantarkan China menjadi salah satu negara yang memiliki teknologi tinggi. Misalnya saja dalam peluncuran Satelit Indosat PALAPA-D, China menjadi 'pengantar' satelit milik perusahaan telekomunikasi di Indonesia itu, menuju ruang angkasa. Adalah roket-roket yang dihasilkan China Academy of Launch Vehicle Technology (CALT), yang akan meluncur mengantarkan satelit itu sampai ke orbit yang diinginkan.

Penjelajahan ruang angkasa oleh China tidak diraih semudah membalikkan telapak tangan. Akademi yang sekarang memperkerjakan 22.000 karyawan, 10.000 teknisi senior dan 23 akademisi itu, sudah didirikan sejak tahun 1957.

Direktur Indosat, Fadzri Sentosa mengatakan dipilihnya CALT sebagai peluncur satelit PALAPA-D dikarenakan rekam jejak akademi ini dalam mengantarkan satelit sangatlah baik.

"Karena track record, dari semua satelit yang pernah mereka luncurkan sukses 100 persen, tidak ada yang gagal. Jadi bukan karena harga (lebih murah), harga rata-rata nggak beda jauh," kata Fadzri saat mengunjungi CALT, Beijing, China, Minggu (30/8/2009). Selama ini, CALT telah sukses meluncurkan total 52 satelit.

Peluncuran PALAPA akan dilakukan Senin (31/8/2009) pada sore hari di Xichang, China. Jika berhasil, sore itu akan menjadi hari bersejarah bagi Indonesia karena satelit itu akan menjadi satelit pertama milik perusahaan operator jasa telekomunikasi di Indonesia.

Tidak hanya China yang digandeng, Indosat juga menunjuk perusahaan Prancis, Thales Alenia Space France, sebagai pembuat satelit PALAPA-D. Dengan demikian, peluncurnya buatan China, dan satelitnya buatan Prancis. Kapan teknologi Indonesia bisa sampai ke ruang angkasa?

Komisaris Indosat yang juga Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Bidang Perindustrian, Rachmat Gobel mengatakan, dalam waktu dekat, sulit bagi Indonesia menyamai China dalam teknologi pada umumnya dan penjelajahan ruang angkasa pada khususnya. Hal ini karena tidak diubahnya paradigma industri teknologi di Indonesia.

Menurut Gobel, yang pertama harus dilakukan untuk memajukan industri teknologi adalah tersedianya industri komponen. Dengan tersedianya komponen di dalam negeri, kata Gobel, industri teknologi di Indonesia tidak akan mudah goyang jika mengalami badai krisis. Menguasai komponen adalah nyawa industri teknologi.

"Di Industri itu nggak ada yang namanya jangka pendek, yang ada jangka panjang," kata Gobel.

Gobel menambahkan, kemajuan teknologi sebuah negara juga tidak hanya berdampak pada pertumbuhan ekonomi, tetapi pada hal yang lebih luas, yakni kebanggaan yang akan tumbuh menjadi sebuah rasa nasionalisme.

"Makanya kalau bicara nasionalisme, jangan bicara nasionalisme yang sempit," tutur pengusaha di bidang ektronik ini.

Jadi, kapan kira-kira teknologi Indonesia akan maju dan membuahkan hasil secara ekonomi dan menumbuhkan nasionalisme? Nampaknya Indonesia harus belajar banyak dari China. Belajar sampai ke negeri nenek moyangnya sendiri, China.
(lrn/anw) Detik.com

Jumat, September 04, 2009

Susi Air Flight Schedule

Services in Sumatera
Susi Air Medan
From Medan we fly to Meulaboh (3x per day), Simeulue (2x per day), Blang Pidie (4x per week), Silangit (daily), Padangsidempuan (daily). We plan to add more destinations and schedules soon.

Medan – Meulaboh: 07:00, 09:50 and 15:00
Meulaboh – Medan: 08:20, 11:10 and 16:20
Flight Time: 1:10 hours

Medan – Simeulue: 06:20 and14:50
Simeulue – Medan: 07:40 and 16:20
Flight Time: 1:10 hours

(Monday, Wednesday, Saturday, Sunday)
Medan - Blang Pidie : 12:00
Blang Pidie - Medan : 13:20
Flight Time: 1:10 hours

Medan – Silangit: 13:00
Silangit – Medan 13:50
Flight Time: 40 minutes

Medan – Padangsidempuan: 09:10
Padangsidempuan – Medan: 10:30

(Tuesday, Thursday, Friday)
Medan – Padangsidempuan: 12:00
Padangsidempuan – Medan: 13:20
Flight Time: 1:10 hours
Services in Kalimantan
Susi Air Tarakan
Tarakan - Malinau: 08:15 and 16:30
Malinau - Tarakan : 07:30 and 11:40
Flight Time: 25 Minutes

(Monday, Tuesday, Thursday, Friday)
Tarakan - Nunukan : 12:50
Nunukan - Tarakan : 15:35
Flight Time: 1:25 hours

(Monday, Tuesday, Thursday, Friday)
Tarakan - Long Bawang: 12:50
Long Bawang - Tarakan: 14:30
Flight Time:1:30 hours, via Nunukan
(Wednesday, Saturday)
Tarakan - Long Bawang: 13:00
Long Bawang - Tarakan: 14:10
Flight Time: 25 Minutes
(Monday, Wednesday, Friday, Saturday)
Tarakan - Long Apung: 08:15
Long Apung - Tarakan: 10:20
Flight Time: 1:55 hours, via Malinau
(Monday, Tuesday, Thursday, Friday)
Nunukan - Long Bawang: 13:30
Long Bawang - Nunukan: 14:30
Flight Time: 50 Minutes
(Monday, Wednesday, Friday, Saturday)
Malinau - Long Apung: 09:00
Long Apung - Malinau: 10:20
Flight Time: 1:10 hours
Susi Air Banjarmasin
Banjarmasin - Muara Teweh: 10:00
Muara Teweh - Banjarmasin : 12:30
Flight Time: 1:10 hours

Palangkaraya - Muara Teweh: 11:30
Muara Teweh - Palangkaraya: 10:20
Flight Time: 50 minutes
Services in Sulawesi
Susi Air Kendari
(Monday, Tuesday, Wednesday, Thursday, Friday, Saturday)
Kendari - Wakatobi: 08:30

(Monday, Wednesday, Friday, Saturday)
Kendari - Wakatobi: 16:00
(Monday, Wednesday, Saturday)
Wakatobi - Kendari: 11:00

(Monday, Wednesday, Friday, Saturday)
Wakatobi - Kendari: 17:00

(Tuesday, Thursday, Friday)
Wakatobi - Kendari: 09:30
Flight Time: 50 minutes
(Monday, Wednesday, Saturday)
Wakatobi - Bau-Bau: 09:30
(Monday, Wednesday, Saturday)
Bau-Bau - Wakatobi: 10:15
Flight Time: 30 minutes


Susi Air Flight Schedule; Jadual Jadwal Penerbangan SUSI AIR

PT ASI Pudjiastuti Aviation (Susi Air)

Susi Air Jakarta
Country Woods No. 14
Jakarta 15412
Tel: +62 21 747 06174
Fax: +62 21 740 2776
Susi Air Jakarta - Halim
Halim Perdanakusuma Airport
Jakarta 13610
Tel: +62 21 808 79044
+62 21 808 79051
Susi Air Papua
Jl. Camat Lama No. 11
Sentani, Jayapura
Tel: +62 967 591 782
+62 967 591 461
Fax: +62 967 591 782
Susi Air Balikpapan
Jl. Pupuk Raya No. 33
Balikpapan 76114
Tel: +62 542 764 416
Fax: +62 542 764 416
Susi Air Pangandaran
Jl. Merdeka 312
Pangandaran 46396
Tel: +62 265 639 120
Fax: +62 265 639 129
Email:
info@susiair.com

For Booking Reservation and Information
visit us at : www.khalifahtraveling.com
08126329868, Pin BB = 7CB9B022