navigasi

Jumat, Januari 25, 2008

Pelangi itu memang nyata

Ketika sebagian besar orang hanya terlelap dan bersedia menikmati kesuksesan, sebagian kecil orang justru selalu gelisah mencari peluang dan kesempatan. Mereka tak gentar bersaing, tak takut mengambil risiko meski pun untuk itu harus mengalami jatuh bangun dan mungkin juga menderita kerugian. Inilah sebagian kecil dari kisah beberapa orang yang memulai bisnis dengan modal kemauan dan kemudian memetik hasil.

INI cerita Purdi E. Chandra –pendiri dan pemilik bimbingan belajar Primagama—soal pertemuan dengan seorang teman lamanya semasa kuliah di UGM Yogyakarta. Sang teman, kini dosen di almamaternya. “Wah, sampean benar mas Purdi. Kalau tiga tahun lalu saya langsung mulai bikin bengkel dan restoran di tanah warisan bapak saya, sekarang bengkel itu mungkin sudah gede dan punya nama. Saat ini, bengkel two in one sudah ombyokan (banyak-Red) di kawasan itu. Kalau saya baru mulai sekarang, jelas berat saingannya,” kata si teman.

“Bukankah ide bisnis yang bagus itu sudah Anda gagas tiga tahun lalu, lengkap dengan modal tanah warisan dan simpanan tabungan, mengapa Anda tidak langsung memulainya saat itu juga?” tanya Purdi. “Waktu itu saya memang belum berani. Saya kan tak mengerti mesin mobil,” balas si teman. “Lho, siapa bilang Anda sendiri yang mesti menguasai mesin mobil. Anda bisa bayar orang yang punya keterampilan itu, dan Anda langsung jadi bussines owner,” lanjut Purdi. Sang teman hanya bisa manggut-manggut.

Memang gampang-gampang susah menjadi entrepreneur jika yang dimaksud adalah menjadi pengusaha atau usahawan, seperti yang pernah diniatkan teman Purdi tadi. Tapi dari yang susah itu, seorang entrepreneur tangguh mestilah juga seorang petualang sejati dan menyukai perubahan. Begitulah resep dari beberapa entrepreneur sukses kelas dunia dan lokal, untuk mereka yang ingin memulai usaha, termasuk Purdi yang pada 2003 dinobatkan sebagai salah satu entrepreneur sukses oleh Ernst & Young.Seorang entrepreneur, kata pakar manajemen Rhenald Kasali, selalu tidak puas menyaksikan segala sesuatu yang statis di tempat bekerjanya.

Banyak contoh bagaimana seorang yang gelisah ingin membuat perubahan dalam hidup dan lingkungannya kemudian tercatat sebagai seorang entrepreneur, bermula dari petualang. Orville dan Wilbur Wright dua bersaudara penemu pesawat terbang, Michael S. Dell, CEO dan pemilik Dell –perusahaan perangkat PC di Amerika Serikat, atau Jack Welch yang sukses menghindarkan General Electric dari ancaman kebangkrutan pada 1980-an adalah beberapa dari entrepreneur sukses dengan tipikal petualang. Ada pula Larry Page dan Sergey Brin yang menemukan sistem pencarian Internet dan iklan online bernama Google. Di Indonesia juga ada. Untuk menyebut beberapa, ada Rahmat Gobel pendiri National Gobel, Djoenaedi Joesoef (CEO Konimex), Dahlan Iskan (CEO Jawa Pos Grup), Budiono Darsono (pendiri situs berita pertama di Indonesia detikcom), dan Purdi.

www.ey.com

Entrepreneur pendek kata bisa diartikan sebagai orang yang sanggup melihat peluang, ketika orang lain masih tertidur. Jiwa semacam itulah yang tak dimiliki oleh teman Purdi yang berniat membuka bengkel tadi dan mungkin juga kebanyakan orang Indonesia yang lain. Bagi orang semacam itu memulai usaha berarti harus selalu berhasil. Soal berlomba, menerima risiko kekalahan, dan kemudian mencari peluang baru, adalah menjadi momok dan kerap dihindari. Dalam istilah Franciscus Welirang, CEO Bogasari, banyak dari mereka yang memulai usaha selalu ingin cepat sukses tapi tak mau direpotkan dengan soal perlombaan, kekalahan dan juga kerugian.

Keinginan semacam itu adalah sah-sah saja dan mungkin memang baik. Persoalannya bisnis apa yang diusahakan di bawah matahari yang lalu tidak melahirkan persaingan, kekalahan dan juga kerugian dan karena itu selalu menuai sukses?

Namun mentalitas instan dan mau cepat sukses sebenarnya juga tak berdiri sendiri. Jika diurut ke hulu kenyataan itu bisa jadi disebabkan oleh terlalu lamanya bangsa ini dijajah. Diakui atau tidak, sebagian dari kita lebih senang bekerja di instansi pemerintah, atau perusahaan besar (dan terkenal), punya gaji tetap, dan berpenampilan perlente. Banyak orang bingung mencari kerja yang sesuai dengan keahlian, keterampilan dan minatnya. Ketika bekerja pun, sibuk memikirkan karir, promosi, naik pangkat atau naik gaji dan seterusnya, yang lain bingung mau pindah kerja yang sesuai dengan keahliannya. Orde Baru, yang memuja jabatan dan pangkat, membuat mental seperti ini makin terpelihara di masyarakat.

Sangat jarang, misalnya, yang berpikir, bagaimana mulai membangun “pipa”, meski katakanlah, peluang itu selalu muncul di mana saja dan kapan saja. Soal ide mungkin ada seabrek tapi untuk urusan nyali tunggu dulu. Itulah kata Greg S Alberto, konsultan manajemen pada Andrew Tani & Co, problem klasik calon pengusaha yang membuat mereka tak juga menjadi pengusaha: mereka takut memulai karena takut gagal.

Beberapa anak muda di Bandung, Yogyakarta, dan Denpasar yang sukses dengan bisnis produk kaus oblong eksentrik, musik undergorund, dan penerbitan sejak beberapa tahun lalu, mungkin adalah beberapa orang muda yang punya mimpi dan berani membangun “pipa” itu. Anak-anak muda mana yang sekarang tak kenal kaus, sandal, tas, dan aksesori cap Dagadu, Jaran, Dadung, atau Joger? Namun sedikit yang tahu, perintis usaha konveksi itu adalah mereka yang punya mimpi, keberanian, siap menanggung risiko, dan kemudian membuktikan bahwa mimpi mereka bisa mengubah hidup dan ekonomi mereka.

Simak ikhtiar Dendy Darman yang berani memulai bisnis kaus oblong bermerek 347 Boardrider pada 1995 dan kini menjadi lokomotif “reformasi” bisnis konveksi di kalangan anak-anak muda underground. Saat itu, kaus-kaus merek C-95 sedang laris-larisnya dicari orang tapi bagi Dendy, pesaing tangguh itu justru peluang untuk melihat pelangi lebih jauh. Kaus oblongnya, lalu dia dipasarkan hanya untuk kalangan tertentu yaitu komunitas anak-anak muda penggemar olahraga papa luncur (skateboard), sepeda BMX, peselancar dan musik underground. Dendy berusaha menciptakan pasar. Dalam relatif singkat, kaus, celana, sepatu, sandal, dan aksesori 347 lainnya laris di kalangan komunitas. Di Bandung, kapitalisasi bisnis konveksi seperti yang diusahakan Dendy dan banyak usahawan muda lainnya, dalam sebulan bahkan bisa mencapai ratusan juta rupiah dan mereka bisa membayar pajak sampai puluhan juta rupiah setiap tahun (lihat “Bandung, Lautan Api Kreatif Kaum Muda”, Laporan Utama, GATRA, Edisi 40 Jumat 15 Agustus 2003).

shop.purdiechandra.com

Bagaimana, jika mimpi ada, kesempatan tersedia, nyali punya tapi nihil modal? Purdi punya pengalaman soal modal ini. Ketika mendirikan Primagama pada 10 Maret 1982, selain meninggalkan kuliahnya di UGM dan IKIP Yogyakarta, ia hanya punya modal Rp 300 ribu. Itu pun berasal dari pinjam sana-sini, alias bukan duitnya sendiri. Namun Purdi, mengawali semuanya dengan keberanian mengambil risiko. Dia yakin bimbingan belajar yang kala itu tidak banyak dilirik orang, kelak akan berubah menjadi bisnis potensial. Hasilnya seperti yang bisa disaksikan saat ini, Primagama adalah lembaga bimbingan belajar yang tumbuh di banyak kota dan kemudian diikuti oleh banyak orang dengan mendirikan lembaga yang sama.

Selama lebih dari 20 tahun, Purdi sukses membuat Primagama beromset hampir Rp 70 miliar per tahun. Gerainya melonjak sampai 290 buah dan tersebar di 106 kota atau yang terbanyak di sluruh di Indonesia. “Untuk jadi seorang entrepreneur sejati, tidak perlu IP tinggi, ijazah, apalagi modal uang. Saat yang tepat justru saat kita tidak punya apa-apa,” ungkap Purdi, yang kini sudah merambah bisnis media, pusat belanja, restoran, dan sekolah.

Apakah untuk menjadi seorang entrepreneur dengan begitu harus selalu punya perusahaan sendiri? Idealnya memang begitu tapi bisa juga lahir meski bekerja pada orang lain (perusahaan). Pengalaman Art Fry, penemu lembar kecil Post-it Notes adalah salah satu contohnya. Post-in-Notes adalah lembaran kertas kecil warna warni yang bisa ditulis dan dilepas kemudian ditempelkan di tempat yang dianggap perlu. Anda mungkin sering menemukan lembar kertas itu di tempel di layar komputer atau meja kerja. Para profesional memakainya untuk mengingatkan sesuatu atau menyampaikan pesan di pintu ruang kerja bahwa ia ada di ruang lain. Post-it Notes inilah, produk yang paling banyak menghasilkan uang di 3M tempat Art Fry bekerja.

www.bunthaus.com

Namun tahukah Anda, ketika menemukannya, Art Fry dihadang berbagai pihak. Orang pemasaran bilang, konsumen tidak memerlukan dan alasan yang lain. Art Fry lalu melakukan sendiri riset pasar. Karena melihat dia begitu bersemangat, orang produksi di tempatnya bekerja bilang mustahil kertas tempel itu bisa dibuat di pabrik. Selain jenis lemnya belum ada, kertasnya juga sulit diperoleh. Ia buat sendiri percobaan-percobaan sampai mesinnya ditemukan. Semua itu dijalankan sendiri oleh Art Fry, persis ketika seorang pengusaha membangun warung bisnisnya.

Entrepreneur sejati singkat kata adalah gabungan antara mimpi, petualang, keberanian. Ia karena itu akan berani menempuh perlombaan dan persaingan yang terus-menerus hanya untuk mencari sebuah “guci emas” di ujung pelangi terjauh. Mungkin memang akan ada sekelompok orang yang juga melihatnya, kemudian ikut berlomba menemukan harta di ujungnya dan lalu ada seseorang yang menjadi penemu pertama, menggali dan menikmatinya. Namun bagi seorang entrepreneur, akan selalu ada pelangi lain yang menarik untuk diraih. Art Fry, Dell, Djoenaedi, Purdi, Dahlan, Budiono, dan Dendy, sudah membuktikan bahwa pelangi yang lain itu bertebaran.

Asal Muasal Drakula

Sebuah buku yang ditulis Hyphatia Cneajna mencoba menelusuri sejarah Dracula, sosok yang selama ini selalu digambarkan sebagai makhluk yang gemar menerkam leher manusia dan mengisap darah. Dikisahkan dalam buku, Dracula ternyata bukan sosok fiktif yang selalu menghindar dari sinar matahari melainkan tokoh nyata yang sangat kejam yang pernah hidup pada tahun 1400-an dan membantai ribuan umat Islam juga dengan cara-cara keji.

Judul: Dracula, Pembantai Umat Islam

dalam Perang Salib

Penulis: Hyphatia Cneajna

Penerbit: Navila Idea, Yogyakarta

Tebal: xii + 192 ha

laman

Tahun Terb

it: Agustus 2007


KITA tentu sud

ah mengetahui kekejaman Hitler, Pol Pot, Mao, Stalin ataupun Soeharto. Akan tetapi, siapa yang mengetahui kekejaman Dracula?

Vlad Tepes atau kemudian dikenal di dunia sebagai Dracula, meman

g sudah menjadi sosok yang melegenda. Semua itu tentunya berkat jasa Bram Stoker dengan novelnya, Dracula. Dari buah karya Dracula puluhan film telah diproduksi, antara lain Dracula’s Daughter (1936), Son of Dracula (1943), Hoorof of Dracula (1958), Nosferatu (1922)—yang dibuat ulang pada tahun 1979. Baik buku mapun

film-film tersebut mempunyai gambaran yang sama tentang sosok Dracula, yaitu seorang vampir yang haus darah. Ia diceritakan akan keluar setiap bulan purnama dari kastilnya dengan memakai jubah hitam gu

na mencari korban sebagai santap malam.

Apakah Dracula memang seperti yang digambarkan oleh Bram Stoker maupun film-film yang telah disebutkan tadi? Inilah yang mem

buat menarik buku karya Hyphatia Cneajna yang berjudul Dracula, Pembantai Umat Islam dalam Perang Salib. Buku setebal 192 halaman ini tidak menampilkan sosok Dracula sebagai vampir tapi sebagai sosok sejarah. Dracula ditampilkan sebagaimana Hitler, Pol Pot, M

ao dan tokoh-tokoh sejarah lainnya, sehingga buku ini berbeda dengan buku sejenis yang pernah terbit sebelumnya.

Siapa sebenarnya Dracula? Sejarah Dracula memang unik. Ia berada di antara dua kerajaan besar yang bertingkai ketika itu—Kerajaan Hongg

aria dan Turki Ottoman. Masa kecil hingga menginjak dewasa ia habiskan di Turki, tapi setelah itu ia justru memihak Kerajaan Honggaria dalam memperebutkan Konstantinopel. Posisi inilah yang menempatkan dirinya sebagai pengkhianat bagi Turki dan pahlawan bagi Honggaria.


Sebagai penguasa Wallachia pada kurun waktu 1456-1462 dan 1475-1476, Dracula memang cukup kontroversial. Ketika baru saja bertahta ia justru membantai prajurit Turki yang telah mendukungnya. Akan tetapi, tak lama setelah itu ia malah digulingkan oleh Honggaria karena dianggap tak mau tunduk. Sebagaimana diktator dan tiran yang lain, guna mengamankan posisinya yang seringkali terancam, maka Dracula memakai segala cara agar kekuasaannya menjadi langgeng. Tentu saja cara yang ia pakai adalah teror dan pembantain. Maka tak mengherankan kalau selama enam tahun kekuasaannya ia telah membantai 500.000 rakyatnya—300.000 lainnya adalah umat Islam.

Filsuf dan sekaligus aktivis gerakan kiri Italia, Antonio Gramsci, dalam bukunya Notes on Italian History (1934), mengungkapkan bahwa seringkali sejarah hanya berbicara tentang kekuasaan yang menang. Sejarah semacam ini bisa dikatakan sebagai sejarah superhero; ia hanya akan berbicara tentang para raja bukan tentang kawula. Akibatnya, pihak-pihak yang kalah harus berada di luar gelanggang sejarah, yang artinya tidak mempunyai peran apa-apa dalam sejarah.

Memang beberapa sejarawan seperti Arnold Toynbee, memberikan pemaparan bahwa penjajahan sejarah. Hal ini berakibat sejarah hanya berisikan masa lalu yang sesuai dengan Barat. Sehingga, kejadian-kejadian lainnya dianggap tidak relevan dan karena oleh itu bisa diabaikan. Dalam konteks inilah Hyphatia mendasarkan kajiannya tentang sosok Dracula. Oleh karena itu, tidak mengherankan kalau dalam satu bab ia menguraikan tentang “penjajahan sejarah” tersebut.

Menurut Hyphatia akibat dominasi Barat membuat sejarah Dracula tidak pernah terungkap dengan tuntas. Ia memaparkan bahwa ada ceruk-ceruk sejarah yang selama ini tersembunyi dari sosok Dracula, terutama menyangkut pembataian Dracula terhadap umat Islam dalam Perang Salib. Sampai saat ini Perang Salib memang masih merupakan peristiwa yang sensitif. Luka akibat perang tersebut masih membekas di antara dua kubu. Dalam keadaan seperti inilah Barat yang biasanya begitu getol mengungkap pembantaian-pembantaian umat manusia, menurut Hyphatia menjadi enggan untuk mengorek-ngorek boroknya sendiri. Inilah yang dalam pandangan Hyphatia membuat sosok Dracula tidak pernah terkupas dengan tuntas.

Sebagai bukti atas uraiannya kemudian Hyphatia menyandingkan sosok Dracula dengan Rombo. Kalau Rambo merupakan sosok fiksi yang dibuat seolah-olah menjadi nyata sehingga bisa menutupi kekalahan Amerika Serikat dalam perang Vietnam, maka Dracula dibuat sebaliknya, tokoh nyata yang dibuat fiksi. Cara ini menurut Hyphatia merupakan usaha Barat untuk mengaburkan jati diri Dracula sebenarnya. Dan, usaha ini dalam pandangan Hyphatia cukup berhasil dengan melihat bahwa sebagian besar masyarakat mengenalnya sebagai vampir, bukan sebagai sosok sejarah yang kejam dan bengis.

Urain-urain Hyphatia di atas akan mengingatkan kita pada pencitraan Amerika Serikat terhadap musuh-musuh mereka di Timur Tengah. Bagi mereka negara-negara yang tidak mau tunduk kepada kemauan Amerika Serikat seperti Irak dan Afghanistan, maka akan dituduh sebagai sarang teroris. Dengan “kuasa sejarah” seperti itu mereka berhasil menutupi tujuan sebenarnya—menguasai sumber minyak di Timur Tengah—dengan alasan memburu gembong teroris. Dan, usaha ini cukup berhasil sehingga rencana Amerika Serikat mendapat dukungan dari sekutu-sekutunya.

Selain uraian tentang “penjajahan sejarah” yang menarik dari buku karya Hyphatia adalah “keberaniannya” mengungkap metode-metode penyiksaan yang dilakukan oleh Dracula. Setidaknya ada lebih dari sepuluh metode penyiksaan Dracula, dan yang paling terkenal adalah penyulaan. Penyulaan merupakan penyiksaan dengan cara menusuk korban dari bagian bawah hingga tembus ke perut, tenggorokan atau kepala. Menurut Hyphatia karena kegemaran Dracula melakukan “pesta” penyulaan tersebut ia mendapat julukan Si Penyula.

Membaca urian Hyphatia tentang metode-motode penyiksaan Dracula apabila perut tidak kuat memang akan membuat mual. Akan tetapi, dengan uraiannya tersebut Hyphatia berhasil menggambarkan betapa kejam dan sadisnya Dracula. Dan, kita pun akan menjadi diingatkan akan kekejaman para tiran dan diktator yang lain. Tak sadar kita akan terbawa pada kamar gas Hitler, ruang penyiksaan Pol Pot dan segala bentuk kekejian lainnya.

Dalam buku ini Hyphatia juga membahas tentang mitos-mitos seputar Dracula. Mitos seputar kematian, kuburan sampai kastil Dracula diuraikan dan dianalisa dengan rasional oleh Hyphatia, sehingga kita akan mengetahui kenapa mitos-mitos tersebut bisa muncul dan kemudian berkembang di masyarakat. Dan, bagi pembaca yang ingin mengetahui lebih banyak tentang Dracula, Hyphatia juga memberikan beberapa situs yang bisa diakses.

Buku karya Hyphatia ini walaupun judulnya terbaca provokatif sehingga seolah-olah menyudutkan pihak tertentu, tapi patut dibaca oleh semua kalangan agar mendapatkan sebuah pandangan dari sejarah alternatif.

*Dikutip secara lengkap dari http://raybeezaholic.multiply.com/reviews/item/1 berjudul “Dracula, Pembantai Umat Islam dalam Perang Salib.”

Kadal dan Cinta

Kisah The Lizard (Kadal)

Ini sebuah kisah nyata yang terjadi di Jepang.

Ketika sedang merenovasi sebuah rumah, seseorang mencoba merontokkan tembok.

Rumah di Jepang biasanya memiliki ruang kosong di antara tembok yang terbuat dari kayu. Ketika tembok mulai rontok, dia menemukan seekor kadal terperangkap di antara ruang kosong itu karena kakinya melekat pada sebuah paku.

Dia merasa kasihan sekaligus penasaran. Lalu ketika dia mengecek paku itu, ternyata paku tersebut telah ada di situ 10 tahun lalu ketika rumah itu pertama kali dibangun.

Apa yang terjadi? Bagaimana kadal itu dapat bertahan dengan kondisi terperangkap selama 10 tahun???

Dalam keadaan gelap selama 10 tahun, tanpa bergerak sedikitpun, itu adalah sesuatu yang mustahil dan tidak masuk akal.

Orang itu lalu berpikir, bagaimana kadal itu dapat bertahan hidup selama 10 tahun tanpa berpindah dari tempatnya sejak kakinya melekat pada paku itu!

Orang itu lalu menghentikan pekerjaannya dan memperhatikan kadal itu, apa yang dilakukan dan apa yang dimakannya hingga dapat bertahan. Kemudian, tidak tahu darimana datangnya, seekor kadal lain muncul dengan makanan di mulutnya...astaga! !

Orang itu merasa terharu melihat hal itu. Ternyata ada seekor kadal lain yang selalu memperhatikan kadal yang terperangkap itu selama 10 tahun. Sungguh ini sebuah cinta...cinta yang indah. Cinta dapat terjadi bahkan pada hewan yang kecil seperti dua ekor kadal itu. Apa yang dapat dilakukan oleh cinta? Tentu saja sebuah keajaiban.

Bayangkan, kadal itu tidak pernah menyerah dan tidak pernah berhenti memperhatikan pasangannya selama 10 tahun. Bayangkan bagaimana hewan yang kecil itu dapat memiliki karunia yang begitu mengagumkan.

Saya tersentuh ketika mendengar cerita ini. Lalu saya mulai berpikir tentang hubungan yang terjalin antara keluarga, teman, saudara lelaki, saudara perempuan... ..Berusahalah semampumu untuk tetap dekat dengan orang-orang yang kita kasihi. JANGAN PERNAH MENGABAIKAN ORANG YANG ANDA KASIHI!!!

Sebuah catatan dari Cae Hiew "Cinta membuat jiwamu muda kembali dan menghilangkan semua keriput"

Selasa, Januari 22, 2008

Mutiara hati

Kata Mutiara

Mutiara Rasul
Rasulallah Saw bersabda bahwa Allah “Azza wajalla berfirman: “Anak Adam mendustakan Aku padahal tidak seharusnya dia berbuat demikian. Dia mencaci Aku padahal tidak seharusnya demikian. Adapun mendustakan Aku adalah dengan ucapannya bahwa “Allah tidak akan menghidupkan aku kembali sebagaimana menciptakan aku pada permulaan”. Ketahuilah bahwa tiada ciptaan (makhluk) pertama lebih mudah bagiku daripada mengulangi ciptaan. Adapun caci-makinya terhadap Aku ialah berkata. “Allah mempunyai anak”. Padahal Aku Maha Esa yang bergantung kepada Ku segala sesuatu. Aku tiada beranak tiada puladiperanakandan tidak ada seorang pun yang setara dengan Aku.” (HR.Bukhari)


Mutiara Orang Sukses
Seorang pekerja ikhlas memiliki kapasitas yang besar dan kejernihan pandangan. Selain itu hidupnya yang penuh keberuntungan digunakan untuk memberi manfaat sebanyak mungkin. (Farid Poniman-Indrawan Nugroho-Jamil azzaini)


Mutiara Kisah
Kisah Beruang
Seekor beruang yang bertubuh besar sedang menunggu seharian dgn sabar ditepi sungai deras, waktu itu memang tidak sedang musim ikan. Sejak pagi ia berdiri disana mencoba meraih ikan yang meloncat keluar air. Namun,tak satu juga ikan yg berhasil ia tangkap. Setelah berkali-kali mencoba, akhirnya..hup .. ia dpt menangkap seekor ikan kecil.

Ikan yang tertangkap menjerit-jerit ketakutan, si ikan kecil itu meratap pada sang beruang, “Wahai beruang, tolong lepaskan aku.” “Mengapa ? “ tanya beruang. “Tidakkah kau lihat, aku ini terlalu kecil, bahkan bisa lolos lewat celah-celah gigimu,” rintih sang ikan. “Lalu kenapa?” tanya beruang lagi. “Begini saja,tolong kembalikan aku ke sungai, setelah beberapa bulan aku akan tumbuh menjadi ikan yang besar, di saat itu kau bisa menangkapku dan memakanku utk memenuhi seleramu.” kata ikan. “Wahai ikan, kau tahu kenapa aku bisa tumbuh begitu besar?” tanya beruang “Mengapa,” ikan balas bertanya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

“Karena aku tidak pernah menyerah walau sekecil apapun keberuntungan yang telah tergenggam di tangan !” jawab beruang sambil tersenyum mantap. “Ops !”teriak sang ikan. Dalam hidup, kita diberi banyak pilihan dan kesempatan. Namun jika kitatidak mau membuka hati dan mata kita untuk melihat dan menerima kesempatan yang Tuhan berikan maka kesempatan itu akan hilang begitu saja. Dan hal ini hanya akan menciptakan penyesalan yang tiada guna di kemudian hari, saat kita harus berucap ”Ohhhh... andaikan aku tidak menyianyiakan kesempatan itu dulu ..!!!?. Maka bijaksanalah pada hidup, hargai setiap detil kesempatan dalam hidup kita.
Disaat sulit, selalu ada kesempatan untuk memperbaiki keadaan;....
Disaat sedih, selalu ada kesempatan untuk meraih kembali kebahagiaan; ....
Di saat jatuh selalu ada kesempatan untuk bangkit kembali; ....
Dan dalam kondisi terburukpun selalu ada kesempatan untuk meraih kembali yang terbaik untuk hidup kita....
Bila kita setia pada perkara yang kecil maka kita akan mendapat perkara yang besar. Bila kita menghargai kesempatan yang kecil, maka ia akan menjadi kesempatan yang besar. (Disadur dari: Artikel Motivasi, Ayo Donk Online)

Jumat, Januari 18, 2008

Kisah Si Penebang Pohon

Kisah Si Penebang Pohon

" Kan Shu De Gu Shi"

Alkisah, seorang pedagang kayu menerima lamaran seorang pekerja untuk
menebang pohon di hutannya. Karena gaji yang dijanjikan dan kondisi
kerja yang bakal diterima sangat baik, sehingga si calon penebang
pohon itu pun bertekad untuk bekerja sebaik mungkin.

Saat mulai bekerja, si majikan memberikan sebuah kapak dan
menunjukkan area kerja yang harus diselesaikan dengan target waktu
yang telah ditentukan kepada si penebang pohon.

Hari pertama bekerja, dia berhasil merobohkan 8 batang pohon. Sore
hari, mendengar hasil kerja si penebang, sang majikan terkesan dan
memberikan pujian dengan tulus, "Hasil kerjamu sungguh luar biasa!
Saya sangat kagum dengan kemampuanmu menebang pohon-pohon itu. Belum
pernah ada yang sepertimu sebelum ini. Teruskan bekerja seperti itu."

Sangat termotivasi oleh pujian majikannya, keesokan hari si penebang
bekerja lebih keras lagi, tetapi dia hanya berhasil merobohkan 7
batang pohon. Hari ketiga, dia bekerja lebih keras lagi, tetapi
hasilnya tetap tidak memuaskan bahkan mengecewakan. Semakin
bertambahnya hari, semakin sedikit pohon yang berhasil
dirobohkan. "Sepertinya aku telah kehilangan kemampuan dan
kekuatanku. Bagaimana aku dapat mempertanggungjawab kan hasil kerjaku
kepada majikan?" pikir penebang pohon merasa malu dan putus asa.
Dengan kepala tertunduk dia menghadap ke sang majikan, meminta maaf
atas hasil kerja yang kurang memadai dan mengeluh tidak mengerti apa
yang telah terjadi.

Sang majikan menyimak dan bertanya kepadanya, "Kapan terakhir kamu
mengasah kapak?"

"Mengasah kapak? Saya tidak punya waktu untuk itu. Saya sangat sibuk
setiap hari menebang pohon dari pagi hingga sore dengan sekuat
tenaga," kata si penebang.

"Nah, di sinilah masalahnya. Ingat, hari pertama kamu kerja? Dengan
kapak baru dan terasah, maka kamu bisa menebang pohon dengan hasil
luar biasa. Hari-hari berikutnya, dengan tenaga yang sama,
menggunakan kapak yang sama tetapi tidak diasah, kamu tahu sendiri,
hasilnya semakin menurun. Maka, sesibuk apa pun, kamu harus
meluangkan waktu untuk mengasah kapakmu, agar setiap hari bekerja
dengan tenaga yang sama dan hasil yang maksimal. Sekarang mulailah
mengasah kapakmu dan segera kembali bekerja!" perintah sang majikan.

Sambil mengangguk-anggukan kepala dan mengucap terimakasih, si
penebang berlalu dari hadapan majikannya untuk mulai mengasah kapak.

"Xiu Xi Bu Shi Zou Deng Yu Chang De Lu"

Istirahat bukan berarti berhenti.

"Er Shi Yao Zou Geng Chang De Lu"

Tetapi untuk menempuh perjalanan yang lebih jauh lagi.

Sama seperti si penebang pohon, kita pun setiap hari, dari pagi
hingga malam hari, seolah terjebak dalam rutinitas terpola. Sibuk,
sibuk dan sibuk, sehingga seringkali melupakan sisi lain yang sama
pentingnya, yaitu istirahat sejenak mengasah dan mengisi hal-hal baru
untuk menambah pengetahuan, wawasan dan spiritual. Jika kita mampu
mengatur ritme kegiatan seperti ini, pasti kehidupan kita akan
menjadi dinamis, berwawasan dan selalu baru!

Selasa, Januari 15, 2008

Kepmen Bersama

BERDASAR KEPUTUSAN BERSAMA
MENTERI AGAMA, MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI,
DAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
REPUBLIK INDONESIA

NOMOR: 55 TAHUN 2007
NOMOR: KEP.222/MEN/V/2007
NOMOR: SKB/03/M.PAN/5/2007

TENTANG
HARI-HARI LIBUR NASIONAL DAN CUTI BERSAMA TAHUN 2008

Libur Nasional Tahun 2008:
1 Januari 2008: Tahun Baru Masehi
10 Januari 2008: Tahun Baru 1429 H
7 Februari 2008: Tahun Baru Imlek 2559
7 Maret 2008: Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1930
20 Maret 2008: Maulid Nabi Muhammad SAW
21 Maret 2008: Wafat Yesus Kristus
1 Mei 2008: Kenaikan Yesus Kristus
20 Mei 2008: Hari Raya Waisak Tahun 2552
30 Juli 2008: Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW
18 Agustus 2008: Hari Kemerdekaan RI yang diperingati pada Minggu 17 Agustus
1-2 Oktober 2008: Idul Fitri 1429 H
8 Desember 2008: Idul Adha 1429 H
25 Desember 2008: Natal
29 Desember 2008: Tahun baru 1430 H

Cuti Bersama Tahun 2008:
11 Januari 2008: cuti bersama menyambung hari libur Tahun Baru 1429 H
8 Februari 2008: cuti bersama menyambung hari libur Tahun Baru Imlek 2559
2 Mei 2008: cuti bersama menyambung hari libur Kenaikan Yesus Kristus
19 Mei 2008: cuti bersama menyambung hari libur hari raya Waisak
29, 30 Sept dan 3 Oktober 2008: cuti bersama Idul Fitri
26 Desember 2008: cuti bersama menyambung hari libur Natal

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 30 Mei 2007

Tertanda:


Menteri Agama,
Muhammad M. Basyuni


Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi,
Erman Suparno


Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara,
Taufiq Effendi

2008 holiday

Tahun 2008, banyak jga liburannya...

1 Januari Tahun Baru
10 Januari Tahun Baru 1429 Hijriah (hari Kamis)
11 Januari Cuti Bersama ( hari Jumat )

7 Februari Tahun Baru Imlek 2559 ( hari Kamis)
8 Februari Cuti Bersama ( hari Jumat )

7 Maret
Hari Raya Nyepi ( hari Jumat, long weekend )
20 Maret Maulid Nabi Muhammad SAW ( Kamis )
21 Maret Wafat Isa Almasih ( Jumat )

1 Mei Kenaikan Isa Almasih ( Kamis )
2 Mei Cuti Bersama ( Jumat, sama 4 hari jg )
19 Mei Cuti Bersama ( Senin )
20 Mei Hari Raya Waisak 2552 ( Selasa )

30 Juli Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW ( Rabu )

18 Agustus Hari Libur Kemerdekaan ( Senin )

29-30 Sept Cuti Bersama Idul Fitri (Senin-Selasa)
1-2 Oktober Idul Fitri (Rabu-Kamis)
3 Oktober Cuti Bersama Idul Fitri (Jumat)

8 Desember Idul Adha 1429 Hijriah (Senin)
25 Desember Natal (Kamis)
26 Desember Cuti Bersama (Jumat)
29 Desember Tahun Baru 1430 Hijriah (Senin)

Senin, Januari 07, 2008

Banjar

BANJAR ... OH .... BANJARKU

Disambat haja urang Banjar, kabanyakan urang di Malaysia tahu inya adalah suku kaum Melayu nang banua asalnya matan Banjarmasin, Kalimantan. talintas di kapala kita daerah utama wadah bubuhan kita bagana di Perak, Selangor, Johor dan Sabah. (istilah Bubuhan adalah merupakan kelompok kekerabatan ambilinia: seseorang menjaddi warga masyarakat bubuhan kerana masih se keketurunan dengan mereka, dari pihak ibu saja atau dari pihak ayah saja, mau pun kedua-duanya, dan menetap dalam lingkungan bubuhan tersebut. Seseorang dapat masuk menjadi warga kelompok apabila kawin dengan salah seorang warga dan menetap dalam lingkungan pemukiman mereka). Generasi kaampat urang Banjar di Malaysia kebanyakannya sudah putus hubungan keluarga wan bubuhan Banjar di Banua atawa di Sumatera.

Bakisah pulang pasal Bahasa banjar atau rajin disambat urang 'Basa banjar', bilang kada baanyak urang nang tahu. Kada tunggal urang Melayu, nang sabukuan kawitan ayah uma Banjar gin kada tahu akan Basa Banjar. Amun diganang-ganangakan nasib banjar Banjar... marista gin ada, mahinam gin ada. tapi kaya itu pang hakikat nasib Basa Banjar wahini.
Ditakuni "ikam urang banjarkah?"
Jawabnya, "Ya, mak bapak I orang Banjar, tapi I tak reti nak cakap, kalau dia orang cakap Banjar, I fahamlah sikit-sikit. Tapi kalau nak cakap I sendiri pun tak tau"

Rancak banar kita mendangar pangakuan bubuhan kita nang kaya di atas. tadapat jua sapalih nang labih taruk, langsung kada purun mangakui inya urang Banjar. Napa-napakah sababnya maka kaya ityu hakikatnya kita kada kawa mambariakan jawapannya.

Alhamdullillah babarapa tahunan ini, ada bubuhan kita nang bausaha manubuhakan Pertubuhan Banjar Malaysia agar basa dan budaya Banjar tatap haja kakal diwarisi oleh generasi dudi. Atas kasadaran ini jua pang, ulun umpat manyurung pandir manandaakan sukungan atas usahabubuhan kita di Pertubuhan Banjar. Biar bahasanya rakai, asa ada nang kawa dipakai. Ujar urang bahari 'baik mambuang hintalo sabigi pada tambuk sakataraan'. Baik mambuang malu sabab bahasa rakai pada diam ranai sabarataan.

Antara panyabab kenapa Basa Banjar kurang dipakai dalam pamandiran sehari-hari mungkin masih tadapat bubuhan kita nang supan, kada purun katahuan urang nang inya urang Banjar. Seakan ada rasa randah diri. Ini mungkin kerana urang Banjar karap dikait akan dengan bangsa nang 'pahaangatan' atau lakas baamarah. Perkataan 'timpas' wan 'parang panjang' bilang sebati atawa kada lingkah wan urang banjar di kalangan suku kaum Melayu nang lain.

Kada tahu jua kanapa maka kenapa perkataan timpas dijadiakan 'brand' atawa dicap kepada urang banjar. Mungkin ada kaitannya wan beberapa peristiwa sejarah nang tajadi di tanah Melayu nang melibatkan urang Banjar.

Antaranya perang Kedah-Siam, malibatkan tokoh ulama Banjar, Tuan haji Hussein Kadah al-Banjari. Sidin dilantik oleh Sultan Kedah sebagai Panglima Perang mengatuhai angkatan Kedah. dua peristiwa berdarah lain menentang kominis di Sunagi Manik, Perak dan di Batu Pahat, Johor mealibatakan utrang Banjarjua. Mungkin kerana peristiwa nang ini maka perkataan 'timpas' lakat pada bubuhan kita.

Sabanarnya kawanian wan kaparwiraan urang Banjar disandaraakan kepada konsep jihad nang dianjurakan oleh Islam, hagan membujurakan nang hak wan manantang nang bathil. wayah malawan Balanda bahari, Pangiran Antasari masyhur lawan slogan parang 'kafir menyarah waja sampai ka puting'. Jadi tabukti tumatan bahari samangat jihad sudah ditanam dalam jiwa urang Banjar.

Kebudayaan urang Banjar kurang diketahui umum, khususnya oleh urang Melayu nang lain. Kadada sebarang upacara kebudayaan nang kawa dikaitakan wan urang Banjar di Malaysia. Paninian kita nang datang tumatan Banjar kalua, Amuntai, Kandangan atawa Tungkal bilangnya kada mambawa langsung kebudayaan ke Tanah Melayu. Nang dibawa hanya nang ada tarait wan ugama. Contohnya mambaca barzanji, hederah atawa mambaca munakib Wali Saman.

Kebudayaan lain seperti madihin, tarian, nyanyian atawa adat bapangantinan nang disambat urang 'bagajah gamuling' ditinggalakan tarus di banua asal. nang babeda bangat lawan kaum Melayu nang lain, ujarnya 'biar mati anak asal jangan mati adat'. Urang Jawa tatap haja mambawa tarian kuda kepangwan wayang kulit ka Tanah Melayu., urang Minang ke mana haja bubuhannya tulak tatap haja bataal wan adat papatih. Malang bagi kita generasi Banjar nang dudi ni, kita kada tahu napa-napanya 'madihin', napa-napanya 'hederah', mandangar ngaranya haja gin kada suah.

banyak kabisaan urang Banjar semasa di banua seperti baulah tapih bermutu tinggi 'kain Samarinda', malukis batik Banjar nang disambat 'sasaringan' atawa batukang amas barlian kada diwarisiakan pada generasi dudi di Malaysia. Kabisaan wan kapandaian nang disambataakan tadi lanyap sama sakali. Ini satu karugian bagi masyarakat Banjar di sini.

Daerah wan padesaan wadah bagana bubuhan Banjar agak ketinggalan wan saraba kakurangan dari kemudahan jalanraya, banyu pili wan letrik. Ini mungkin ada kaitan wan diskriminasi kerana fahaman didokong oleh kebanyakan bubuhan kita.

Itu kada jadi masalah kepada urang Banjar nang kebanyakannya bagawi batanam padi atawa bakabun nag kulihannya 'spamatuk sapangikih'. Bubuhan kita tatap haja redha wan basyukur atas nikmat Allah. Imbah haja mangatam bubuhannya kada kalumpanan mangaluarakan zakat awan basadakah. Mungkin kerana rezeki urang bahari bababrakat. Nerasah wan masigit makmur, sakulah pondok kada tahitungan banyaknya di padaerahan urang Banjar.

'bamula asal rabung', hutan ditabang, mana nang tagah dilingaii, paya ditohor, paparitan dicangkul. Kaya itu pang urang bahari baastilah mambuka padesaan hagan bababndang atawa bakabun 'manyudi nasib di banua urang. lama kelamaan padaerahan urang banjar umpat maju, mambangun wan makmur datang ka wayahini.

Pada pemulaannya generasi anak Banjar diganalakan daalam suasana sarba kesederhanaan wan kekaurangan. Kedadaan ini banyak mempengaruhi sikap anak urang Banjar. Anak-anak banjar nang masuk ka sakulah berasrama penuh (pada awal 1970an) kebanyakannya bersikap pendiam atawa lambat menyesuaikan diri dengan kakawalan lain di asrama. Amun diitihi pambawaan ini kakal datang ka tuha. Urang Banjar nang berjaya gin masih haja manuh wan kada banyak ilun.

bahari jarang banar urang Banjar bakawin dengan urang Melayu nang lain. Kabiasaannya perkawinan ditata oleh urang tuhanya sama ada kawitan atawa kaum kaluarga. tadapat jua nang ditunangakan tumatan halus, apabila ganal langsung haja dikawinakan. Kebanyakannya kawin wan kulaan atawa bubuhan saurang nang parak wan rumah. samapaai ada pantun banjar nang kaya ini ilunnya:
Nyamannya makan karak
Makan karak dalam piringan
Nyamannya balarangan parak
Nyaman hagan batitiringan.

Kadada jua kajian nang diulah, kanapa urang Banjar katuju mangawinakan anak wan anak bubuhan saurang. Mungkin maikut cara nabi nang mangawinakan anak wan kulaan. Contohnya Siti fatimah wan saidina Ali. Mungkin jua supaya nasab (keturunan) kawa dijaga Amun kawin wan urang luar kada tahu napa-napa dihayau keturunannya. Ada jua nang mamadahakan supaya harta kada talapas ka tangan urang lain. Ada jua nang nyambat hagan kaikat kula supaya labih rakat. Amun ada nang kada ruhui kawa diparbaiki supaya tatap kula 'biar ganting asal jangan pagat '.

Bagi bubuhan banjar wahini, sual judoh urusan saurang tagantung pada nang ampun awak. handak kawin wan urang parakkah atawa urang jauhkah, anak dara 'bujang pancukankah' atawa balu sugihkah, balu anak baliritkah inya kadi jadi sual langsung. Bagi nang kada handak 'abuh' kawin kawa ai manjawan wan pantun cinta satia;
Panjang rumpaut jumpapai
Paikat laki dadaian kain
Amun judo baluman sampai
Hakikat hati kada pada nang lain.

Bahari jarang banar tadangar ada urang Banjar nang bajaya atawa manjdi urang ganal dalam kerajaan. Wayah itu syarikat swasta balum takanal. Amun bangsa lain seperti Jawa, Minang dan lain-lain sudah banyak nang berjaya. uarang banjar katinggalan disababakan pengaruh latar belakang budaya. Urang banjar nang terkenal kuat beagama,a da kalanya terlalu ekstrim. Contohnya sabalum tahun 1970an, anak urang Banjar ditangati atawa kada dibanarakan mangji di sakulah urang putih, takutan jadi kristian.

Akibatnya urang banjar kurang menyerlah dalam bidang fardhu kifayah atawa duniawi ujar urang wayahini. Bilang kadada nang mangaji tinggi dalam bidang teknologi atawa professional. saingat ulun nang takanal dalam Jabatan Kerajaan cuma Tan Sri Ainuddin Wahid. Wayah bagantu wayah urang Banjar semakin maju, nang jadi pegawai ganal, pengusaha atawa ahli profesional kada tahitung dah. Kemajuan menjadiakan masyarakat Banjar semakin terbuka. Pergaulan semakin luas, kawin campur wan urang lain gin rancak jua. Kesemua ini menjadikan Basa banjar semakin jauh atawa semakin luput dari muntung anak banjar.

Sambatan Basa banjar nang balain wan Bahasa Melayu, sapalih tagak kasar, sapalih tagak balagu 'mahalabiu', ada sapalih laju mancarucus nang kaya ilun buurung manyababakan anak Banjar supan bapandir mamakai basa saurang di apdang urang banyak. Bubuhannya labih katuju babahasa Melayu atawa Inggeris walau sesama Banjar. bab nang ini kebanyakan urang Banjar kada wani banyak surah pasal takutan 'tabulik tungkat takana dahi saurang'. nang kawitan pulang tadapat jua nang katuju mandiri anak pakai bahasa Melayua walau anak tu bahari caricusan bapandir banjar. nang madam atau bamastautin di bandar ganal jarang banar takumpul wan bubuhan Banjar. Kana pulang kawin dangan urang Melayu langsung saumuran kada basurah atawa bakisah dalam basa Banjar.

Dari segi penulisan pulang, memang urang Banjar banyak manulis, menghasilakan karya-karya ganal dalam bidang agama. Buku-buku seperti Sabilal Muhtadin wan Perukunan Besar Melayu karya Shaikh Mohd Arshad, Dar al-Nafis karya Shaik Abd Rahman Siddeq, kitab-kitab lain menjadi rujukan di saluruh Nusantara. Oleh kerana bahasa Banjar bilang sama atawa kada banyak bedanya wan bahasa Melayu maka kebanyakan karya ganal tersebut ditulis dalam bahasa Melayu. nang bujur-bujur ditulis dalam bahasa Banjar sabukuan cuma bebarapa kisah bahari seperti 'Hikayat Banjar' dan 'Undang-undang Suiltan Adam'.

Karya-karya Banjar ini kada dikatangahakan atawa jarang urang wayah mambicarakan sejarah penulisan kesusteraan Melayu di Nusantara. Karya kesusateraan banjar 'dihigaakan'. Nang rancak disambat hanya karya-karya penulis Riau, Sumatera dan Tanah Melayu sahaja. kada hairan amun beberapa ikung banar bubuhan Banjar kita nang suah mambaca hikayat-hikayat ini.

Amun kaya ini keadaannya, napa akan jadi kepada Basa Banjar alaf baru?. Lima atawa sapuluh tahun akan datang? Rigi atau kada kita amun bahasa Banjar pupus di bumi Malaysia? Amun kada rigi, maka siapa nang ampunya tanggungjawab mamastiaakan agar bahasa Banjar tatap berkembang atawa kakal sebagai salah sabuting dialek Melayu nag kaya wan kosa kada dan dipandirkan dikalangan urang banjar? Fikirkan jua tentang banyak lagi khazanah kesusateraan Banjar nang masih ditaruhi di Eropah khususnya di Belanda dan England. Mungkin anak cucu kita nang masih kawa babasa Banjar bapaluang maungkai rahasia dan kekayaan kesusasteraan Banjar pada masa akan datang.

Mohamad Azlan Ali Bashah.
Cheras, Selangor.

Karangan pemenang hadiah saguhatai dlm laga Mengarang dgn Bhs Banjar 1999 anjuran Pertubuhan BANJAR MALAYSIA

Rabu, Januari 02, 2008

7 Rahasia

7 Rahasia Sukses Jalin Cinta

Setiap hubungan memerlukan dasar yang kuat untuk bertahan lama. Menurut seorang psikoterapi asmara, ada 7 rahasia sukses menuju cinta sejati. Ini dia!

1. Cintai Diri Sendiri
Percaya diri sangatlah penting untuk hubungan yang sehat. Jika Anda benar-benar mencintai diri sendiri, kalaupun harus menghadapi sakit hati atau lelah Anda akan merasa percaya diri. Dan saat Anda merasa percaya diri dan optimis dengan diri sendiri, Anda akan enjoy bersama pasangan. Anda bersamanya bukan untuk tempat bergantung melainkan ia benar-benar membuat Anda merasa lengkap. Semakin kuat Anda sebagai seorang individual, maka semakin kuat juga hubungan yang Anda jalani.

2. Cintai Pasangan
Hubungan yang sehat terjalin antara 2 orang yang sangat menyukai satu sama lain. Akan sangat romantis membicarakan soal cinta, tapi perlu diingat bahwa cinta adalah emosional yang datang dan pergi begitu saja. Jika Anda menyukai satu sama lain, nyaman ketika bersama, banyak kecocokan dalam berpikir dan bertingkah laku dan berbagi mimpi yang sama dalam hidup maka perasaan cinta itu tak akan menjauh. Kadangkalanya penting untuk mengucapkan kata cinta pada pasangan. Kata-kata yang hangat dan dukungan membangun kepercayaan dan rasa menghargai.

3. Ciptakan Waktu yang Berkualitas
Saat pasangan pertama kali bersama, waktu berduaan jadi prioritas utama. Namun setelah berkeluarga dan punya anak serta sibuk dengan pekerjaan semua jadi berbeda. Luangkan sedikit waktu bersama pasangan dan keluarga. Walau sebentar namun berkualitas. Ingat ini bisa jadi investasi untuk kebahagiaan Anda di masa datang.

4. Komunikasi
Komunikasi yang bagus adalah bumbu untuk hubungan sehat. Berbicara adalah cara yang paling mujarab untuk mengungkapkan isi hati. Komunikasi yang baik yaitu belajar terbuka dan jujur. Ucapkan apa yang ada dalam pikiran dan perasaan Anda. Juga belajar untuk mendengarkan pasangan tanpa menuduh.

5. Berdebat Sehat
Berdebat boleh saja, tapi harus secara sehat. Pasangan yang selalu berdebat jangan pernah khawatir karena selalu tak sepaham. Arguman yang baik adalah kesempatan untuk berbagi perasaan dan memperkuat pertahanan dengan mengambil satu keputusan demi kepentingan bersama.

6. Bersentuhan Setiap Hari
Saling bersentugan adalah kebutuhan vital insan manusia. Sebuah studi menunjukan tanpa bersentuhan, binatang juga manusia akan cepat mati. Sentuhan dapat memberikan kekuatan untuk membuat seseorang nyaman dan merasa didukung, untuk melindungi dan banyak lagi. Setiap pasangan pasti punya masa surut namun kasih sayang tak akan pernah berubah.
7. Terima perubahan
Orang berubah tiap tahun dan perubahan ini bisa membuat hubungan terus hidup. Hidup juga berubah dan kadang tak selalu sesuai dengan keinginan. Perubahan bisa membuka peruntungan baru tapi juga bisa menimbulkan rasa sakit. Dalam sebuah hubungan yang sukses, pasangan belajar untuk beradaptasi dan berubah bersama. Mereka menerima perubahan dan mendukung satu sama lain, demi kebaikan atau dalam keburukan.

Semua fakta ini diungkap ahli psikoterapi asmara, Paula Hall dan dikutip detikhot dari BBC, Senin (26/11/2007). Menjaga tujuh hal di atas tidak akan mudah. Namun semakin Anda bisa mengatur hidup ini bersama makan hubungan juga akan semakin kuat. Selamat mencoba.
Disadoer dr:detikcom